Kondisi sosial di negara maju pada umumnya toleran dan suka bekerja. Masyarakat di negara maju lebih sibuk bekerja dibandingkan mengurus keluarga atau saudaranya. Bahkan ada beberapa orang yang belum berkeluarga. Di Jepang, fenomena “gila kerja” telah mendapat perhatian serius dari pemerintah karena sudah keterlaluan. Fenomena tersebut telah membuat angka kelahiran turun drastis dan banyak karyawan yang meninggal karena budaya ini. Masyarakat di negara maju juga kurang dalam hal bersosialisasi dengan tetangga di sekitar dan tidak mengenal gotong royong. Mereka cenderung memikirkan diri sendiri untuk terus meningkatkan karir. Berikut adalah beberapa kondisi sosial di negara maju. Langsung saja kita simak yang pertama:
Baca juga: 5 Permasalahan yang Terjadi di Negara Maju
Mohon maaf jika beberapa kondisi sosial ini membuat Anda marah atau tersinggung, sebab “mereka” tentu sangat berbeda dengan kita. Saya menulis artikel ini berdasarkan beberapa artikel dan buku yang pernah saya baca, namun saya telah lupa judulnya.
1. Kehidupan Rumah Tangga
Kehidupan rumah tangga di negara maju secara garis besar sama saja seperti di negara berkembang dimana orangtua pergi bekerja dan anak-anaknya bersekolah kemudian mereka berkumpul bersama saat makan malam. Hanya saja, kondisi rumah sederhana di negara maju lebih kompleks karena teknologi telah berkembang pesat di negara tersebut.
Keluarga di negara maju juga kurang bersosialisasi dengan tetangga dan bahkan mereka tidak mengenal gotong royong, terutama mereka yang tinggal di perkotaan dan mereka yang merupakan kaum urban. Kebanyakan dari mereka tinggal di apartemen yang tentu saja sangat membatasi mereka untuk bersosialisasi dengan tetangga sebelah. Itu dikarenakan saat mereka hendak ke kamarnya, mereka harus melewati lorong yang penuh dengan pintu yang tertutup, sehingga mereka tidak dapat sekedar menyapa orang lain.
2. Kondisi Sosial di Jalanan
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di negara maju menggunakan alat transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki. Alat transportasi umum disana sudah sangat memadai sehingga volume kendaraan pribadi sedikit. Hal tersebut juga membuat jalanan menjadi lebih nyaman bagi para pesepeda dan pejalan kaki. Meski banyak yang lebih memilih berjalan kaki, mereka tidak pernah menyempatkan diri untuk mengobrol dengan teman seperjalanannya. Apalagi jika di jam-jam sibuk. Teman, saudara, atau bahkan keluarga pun tidak sempat mereka sapa jika kebetulan bertemu di jalan. Mereka sangat menghargai waktu. Mereka tidak ingin waktu berharganya terbuang sia-sia hanya untuk mengobrol dengan orang yang bisa ia temui kapan saja.
3. Saat Bertamu
Aturan utama saat bertamu ke rumah siapapun di negara maju adalah menelponnya terlebih dahulu. Mereka tidak akan menerima tamunya jika tidak mengabari terlebih dahulu. Walaupun mereka sedang menikmati waktu luang dan tamunya adalah saudaranya sendiri.
4. Tingkat Kerukunan
Penduduk di negara maju relatif rukun dan toleran. Namun, beberapa ahli menyatakan bahwa sikap toleransi tersebut tidak muncul dari hati nurani, tetapi karena kesibukan mereka masing-masing. Sehingga yang sesungguhnya terjadi di lingkungan tersebut adalah “hubungan yang pasif” antar rumah tangga.
5. Kecenderungan Kehidupan
Kecenderungan kehidupan individu di negara maju bersifat individualis. Mereka lebih suka hidup sendiri-sendiri dan hanya berhubungan dengan orang lain jika diperlukan. Mereka tidak suka menghabiskan sesuatu untuk membincangkan hal-hal yang tidak penting.
6. Secksual dan Alk0hol
Aktivitas secksual seperti berciuman dan berpelukan tidak dianggap tabu di negara maju. Hal tersebut membuat remaja di sana tidak ada yang “pacaran sembunyi-sembunyi” supaya aktivitas secksual tersebut tidak ditonton publik. Mereka bebas melakukan aktivitas seperti itu dan tidak ada yang melarangnya. Berpakaian m1nim pun masih diperbolehkan asalkan pada tempatnya misalnya di pantai, kolam renang, atau tempat pesta. Tentu saja jika di kawasan bisnis seseorang b3rpakaian min1m, maka orang itu akan dianggap gila. Kegiatan berhubungan badan tetap dilakukan di tempat yang menghormati privasi. Di sebagian besar negara maju, kaum L*BT diakui dan diberikan hak. Minuman beralk0hol masih diperbolehkan namun tetap ada peringatan bahaya kesehatan sama halnya dengan rok0k di Indonesia.
7. SARA
Diskriminasi agama masih ada di sebagian negara maju, namun tidak pernah menjadi masalah yang patut dipermasalahkan. Terkadang mereka fobia pada salah satu agama sehingga mereka mendiskriminasikan orang yang beragama bersangkutan. Kaum minoritas masih dihargai. Di Amerika Serikat, warga berkulit hitam dan warga berkulit putih seringkali berbenturan sehingga timbul konflik. Banyak penduduk negara maju yang menganggap bahwa agama sudah tidak relevan sehingga banyak yang memilih menjadi atheis.
8. Tingkat Kebahagiaan
Pendapatan perkapita yang tinggi belum tentu membuat setiap warga negaranya bahagia. Salah satunya di Korea Selatan dan Jepang yang justru memiliki angka bunuh diri yang sangat tinggi di tengah pesatnya perkembangan negara tersebut. Hal itu mungkin disebabkan oleh standar hidup yang sangat tinggi sehingga yang tidak mampu mencapai standar tersebut akan merasa depresi. Kompleksnya hidup dan masalah percintaan seringkali membuat masyarakat di negara maju menjadi depresi.
9. Privasi
Privasi adalah salah satu hak mendasar yang wajib dipenuhi di negara maju. Maka dari itu, seringkali tempat kerja diberi sekat. Mereka juga memiliki kebiasaan mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum memasuki kamar anaknya. Mereka tidak pernah tersinggung jika ada orang yang menginginkan privasi darinya.
10. Kriminalitas
Tindak kriminal masih ada di negara maju. Namun, kebanyakan dari tindakan kriminal itu bukan didasari atas kondisi ekonomi, melainkan karena kejiwaan, kondisi sosial, atau dibawah pengaruh alkohol. Tindak kriminal karena kondisi ekonomi cukup jarang terjadi karena penduduk miskin jumlahnya sangat sedikit dan mereka akan mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah atau donatur.
Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com
No comments:
Post a Comment