Yang Baik Belum Tentu ‘Baik’

yang baik belum tentu baik karena kita belum tahu apa maksud sesungguhnyaSalah satu cara agar disayangi Tuhan dan diberikan kemudahan untuk mencapai keberhasilan adalah dengan berbuat baik. Memang berbuat baik itu sangat benar bagi kita sendiri. Tapi tahukah anda bahwa ada salah satu perbuatan baik yang belum tentu baik bagi diri kita sendiri juga orang banyak? Salah satunya adalah jujur. Jujur itu memang sangat baik tetapi ada juga saat dimana kita harus berbohong. Tentu dengan tujuan yang baik. Lantas, saat mana yang terbaik untuk berbohong dan apa sajakah hal baik yang belum tentu baik? Langsung saja kita simak selengkapnya…..

Ada beberapa hal yang memperbolehkan kita berbohong. Salah satunya untuk melawak. Karena tujuannya hanya untuk menghibur penonton, maka para pelawak pantas untuk berbohong supaya penontonnya merasa terhibur. Juga untuk menenangkan bayi atau balita, kita boleh berbohong akan membelikannya mainan/sesuatu yang disukainya. Dan berbohong yang paling baik adalah berbohong kepada pencuri/penjahat supaya kita dan orang yang kita cintai selamat dari bahaya.

Ada 1 hal lagi yang baik tapi belum tentu baik jika kita lakukan/makan secara berlebihan. Apapun yang baik itu jika terlalu berlebihan maka akan membawa dampak buruk bagi kita/orang lain. Seperti berolahraga, olahraga memang sangat baik namun jika kita lakukan dengan berlebihan. Justru penyakit mematikan yang akan datang seperti serangan jantung.

Juga ada perberbuatan baik yang hanya akan baik dalam waktu tertentu. Misalnya, saat belajar kelompok kita boleh bebas berdiskusi. Berdiskusi memang sangat baik. Selain untuk berbagi pengetahuan/informasi, kita juga bisa mempererat tali persahabatan antar teman. Namun saat ulangan apalagi ujian sangat tidak diperkenankan untuk berdiskusi. Memang baik bagi anda dan teman anda tapi secara umum itu sangat tidak baik.

Ada juga perbuatan yang baik secara langsung tetapi tidak baik secara tidak langsung. Misalnya memberi uang kepada pengemis. Memang sekarang sangat baik bagi kita karena telah membantu orang dan baik bagi pengemis itu sendiri. Tetapi jika terus diberi uang, maka pengemis akan semakin malas berusaha bekerja sendiri mencari uang dan hanya menggantungkan hidupnya sebagai peminta-minta. Untuk itulah pemerintah mengeluarkan peraturan larangan memberi uang kepada pengemis. Bukan karena pemerintah mengajarkan rakyatnya untuk pelit, tapi itu untuk kebaikan si pengemis itu sendiri.

Ada tambahan?

Tetap Semangat! | Catatan harian

1 comment: