Cerpen: Jelang Tamat SMP (Episode 3)

PERHATIAN: ini cuma cerpen tentang sehabis UN sampai perpisahan SMP, tidak ada unsur kesengajaan dan nyata disini. Jika anda merasa ada, maafkan kami. Tapi itu benar-benar hanyalah sebuah kebetulan belaka.

Kami turun dari bis. Mataku tertuju pada banner logo Waterboom Bali yang cukup besar. Kami masuk secara berombong ke arena air di Waterboom. Aku segera mengganti pakaian di ruang ganti laki-laki sementara Putri mengganti pakaiannya di ruang ganti perempuan. Setelah itu, kami melakukan sedikit pemanasan dan let’s go! Aku dan Putri sepakat untuk menggunakan pelampung karet bersama untuk menuruni perosotan. Setelah sampai di air, aku dan Putri keciprat air hingga basah. Kami puas bermain-main air disana sampai jam 11 siang. Waterboom memiliki banyak wahana air, aku dan Putri telah mencoba semuanya.

Setelah agak siang, aku, Putri, dan Sapta berhenti bermain air dan segera memesan makanan di restoran yang berada di kawasan Waterboom untuk menghangatkan tubuh. Aku dan Putri memesan steak sementara Sapta memesan hamburger. Kebetulan saat itu kami membawa bekal lumayan banyak yang sebagian besar berasal dari tabungan sendiri. Setelah puas makan, kami segera mengganti pakaian dan segera berkumpul di tempat yang telah ditentukan.

Kata guru kami, kami diperbolehkan untuk berjalan-jalan di kawasan Kuta sampai jam 4 sore karena nanti kami sekelas akan berkunjung ke pantai yang dimiliki Discovery Shopping Mall untuk melihat sunset. Sesuai kesepakatan, aku, Putri, dan Sapta akan bersama-sama. Pertama, kami akan pergi ke sebuah mall yang berada di depan Waterboom Bali. Setelah itu, kami akan berjalan sampai di Pantai Kuta dan makan di Pizza Hut. Setelah itu baru kembali kumpul di Waterboom Bali.

Perjalanan kami pun dimulai. Kami keluar dari area Waterboom Bali menuju jalan Kartika Plaza. Di jalan itu kami hanya melihat jalanan yang macet. Sapta keheranan, “wah, macet sekali jalannya” kemudian aku membalasnya, “ya, inilah Kuta. Sebaiknya sistem transportasi masal disini ditingkatkan” kemudian Putri menjawab, “betul. Kalau aku yang jadi pemerintah disini aku akan perbaiki Kuta biar gak macet. Hahahaha…” kami pun tertawa.

Kami berjalan menuju pantai Kuta. Cuacanya? Bisa dibilang panas sekali. Tapi syukur kami semua menggunakan topi. Setelah cukup lama berjalan, akhirnya kami sampai di kawasan Kuta Square. Tanganku ditarik Putri dan dia berkata, “ke sana yuuk. Ajak beli ice cone” aku, “ayook. Sapta, yuuk ikut” Sapta juga ikut. Putri ingin membeli es krim di McDonalds karena cuaca sekarang cukup panas. Es krimnya memang lembut dan segarnya membuat kami kembali segar. Kami pun kembali bersemangat untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta.

Sekarang cuacanya memang panas tapi tetap teduh karena bangunan di kawasan Kuta Square yang cukup untuk meneduhi jalan. Akhirnya kami sampai di Pantai Kuta pada jam 12 siang. Pantainya terlihat sepi dan sangat panas. Jadi kami memutuskan untuk ke Pizza Hut yang terletak di Jalan Pantai Kuta. Kami memesan satu paket pizza untuk bertiga. Aku, Putri, dan Sapta sangat menikmatinya karena rasa lapar kami yang tak tertahankan. Di samping itu, rasa pizzanya memang sangat enak.

Bersambung…

No comments:

Post a Comment