Dulu kita pernah menyimak artikel tentang The Power of ‘Kepepet’. Saya baru saja telah merasakan kekuatan tersebut, dan sekarang saya akan membagikannya kepada Anda! Menarik bukan? :)
Nah, pada saat itu guru Bahasa Inggris saya sedang memberikan tugas kelompok. Di kelas saya ada 3 kelompok dan masing-masing kelompok membuat sebuah film pendek tentang pendidikan atau narkoba dan menggunakan Bahasa Inggris. Yang menarik bagi saya kali ini bukanlah saat proses pembuatan skenario ataupun saat syuting, tetapi pada proses editingnya. Pada saat editing, semuanya bergantung pada saya dan sangat kepepet karena besok harus dikumpul sementara saya belum mengedit apapun. Belum lagi hari sudah sore dan proses rendernya yang memakan waktu hampir 10 jam.
Tanpa basa-basi, saya pun segera pulang sekolah dan langsung mengerjakan tugas yang kini semuanya bergantung kepada saya. Jadi bayangkan betapa kepepetnya itu. Saya telah menciptakan situasi yang sangat mendesak. Proses editing tanpa sadar berlangsung sangat cepat. Dalam dua jam saya bisa menggabungkan 18 scene ditambah opening, credit, dan visual effect menjadi sebuah film pendek dengan durasi 26 menit dan saya juga merancang video behind the scene dengan durasi hampir 8 menit. Itu adalah hal yang sangat luar biasa. Karena biasanya (saat saya tidak terdesak oleh deadline) saya mengedit sebuah video berdurasi 5 menit saja sampai berhari-hari itupun gak selesai karena terus ada penundaan.
Setelah hasil editan sudah terlihat baik, saya memberanikan diri untuk merender film. Proses ini adalah proses terlama dan sangat rentan gagal. Proses rendering video adalah proses mengubah format file menjadi format video yang bisa diputar dengan lancar. Saya pun segera merender dan meninggalkannya tidur. Karena sedikit gelisah, saya terbangun sejam kemudian dan terkejut melihat proses rendernya tidak berjalan sama sekali (mungkin karena posisi laptop dalam keadaan stand by). Jadi kesimpulannya, saya harus ‘menemani’ laptop saya semalaman supaya laptop saya tidak ‘tertidur’. Dengan begitu, saya hanya tidur selama 1 jam pada saat itu. Akhirnya, dengan penuh deg2an proses render film selesai tepat pada jam setengah 6 pagi. Sayapun langsung merender video behind the scene dengan resolusi lebih rendah dan durasi lebih pendek sehingga hanya membutuhkan waktu satu jam untuk merendernya.
Akhirnya semuanya telah selesai! Lega sekali rasanya sekaligus bangga. Saya tidak sabar menanti respon teman-teman saya ketika melihat film buatan mereka diputar. Dan benar dugaan saya, ternyata sambutannya sangat meriah. Bahkan film kami (kelompok saya) terlihat paling beda dimana hanya film kami yang menggunakan layar lebar dengan resolusi HD. Sementara film lain masih belum layar lebar. Mungkin tujuannya untuk mempersingkat waktu render. Dan pada akhirnya, film kami mendapatkan juara 3 dalam festival film antar kelas yang diadakan sekolah saya. Mungkin guru saya sangat tertarik dengan alur cerita yang sangat bagus dan juga kualitas gambar yang bagus pula.
Nah, itulah kekuatan kepepet. Keterdesakan membuat kita menjadi luar biasa sehingga mampu membuat yang tidak mungkin menjadi sangat mungkin. Apalagi kalau ditambah dengan sikap ingin selalu menjadi yang terbaik. Jika tidak dengan itu, mungkin saja saya akan mengedit film dengan kualitas gambar rendah dan tidak layar lebar mengingat deadline kurang dari 24 jam. Kita seringkali menunda pekerjaan jika deadlinenya masih jauh padahal sebenarnya kita hanya membutuhkan waktu satu jam jika kita mengerjakannya dengan sepenuh hati. Janganlah menunda pekerjaan karena masih banyak pekerjaan lain yang mungkin akan datang sehingga lama-kelamaan akan menumpuk dan sulit untuk dikerjakan.
Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian
No comments:
Post a Comment