Zaman perunggu adalah periode peradaban yang ditandai dengan kemampuan membuat peralatan yang terbuat dari perunggu. Zaman ini terjadi sekitar 8.000 tahun yang lalu dan berada di antara zaman batu dan zaman besi. Perunggu ditemukan secara tidak disengaja ketika mencampurkan sedikit timah dengan tembaga lalu menghasilkan benda yang lebih keras dan lebih tahan lama dibandingkan dengan logam yang lain dan juga bisa dibuat tajam.
Zaman perunggu di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan Dongson. Terdapat 2 cara pembuatan logam perunggu pada masa praaksara. Yaitu teknik a cire perdue dan teknik bivalvia. Teknik a cire perdue adalah teknik yang dilakukan dengan membuat bentuk benda dari tanah liat yang telah dilapisi lilin (misalnya berbentuk kapak, patung, ujung tombak, perhiasan, dll) kemudian dibalut dengan tanah liat yang dilubangi pada bagian ujungnya dan dibakar sehingga lilin meleleh kemudian diisi kembali dengan cairan perunggu dan tunggu sampai mendingin. Sementara Teknik bivalvia adalah teknik yang dilakukan dengan menggunakan cetakan yang dapat ditangkupkan dan dapat dibuka setelah dingin, cetakan tersebut dibuka untuk mengeluarkan benda yang dikehendaki.
Selengkapnya baca artikel tentang Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia
Peninggalan zaman perunggu adalah berupa nekara, moko, kapak corong, arca perunggu, bejana perunggu, dan perhiasan perunggu. Peninggalan tersebut adalah alat-alat yang berasal dari kebudayaan Dongson. Nekara adalah semacam genderang besar yang terbuat dari perunggu. Moko adalah semacam genderang kecil yang terbuat dari perunggu (‘miniatur’ nekara). Bejana perunggu mirip gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka makna penting zaman perunggu dalam kehidupan masyarakat adalah (1) peninggalannya dan (2) merupakan awal dari pengembangan penggunaan logam seperti senjata yang menggunakan bahan besi. (3) Zaman perunggu merupakan salah satu awal dari peradaban logam. Dengan logam, maka (4) masyarakat pada zaman praaksara akan semakin mudah membuat senjata untuk berburu dan alat-alat untuk memasak. Jika alat tersebut sudah rusak, maka bisa dilebur lagi dengan mudah. Jadi, (5) penemuan teknik mengolah perunggu adalah penemuan yang sangat mempermudah kehidupan masyarakat di zaman praaksara.
Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian
No comments:
Post a Comment