3 Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia

Perubahan fisika dan kimia terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat kita membakar kertas dan saat kita membuat es batu. Membakar kertas membuat kertas menjadi abu. Itu merupakan perubahan kimia. Sedangkan saat kita membuat es batu, air akan berubah wujud dari cair menjadi padat. Itu adalah perubahan fisika. Nah, apa perbedaan perubahan fisika dan kimia? Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Apa yang Berubah?

Pada perubahan fisika, umumnya yang berubah adalah wujud, ukuran, warna, dan bentuk.. Wujudnya dapat berupa padat, cair, dan gas. Selain itu, perubahan fisika juga membuat benda menjadi lebih kecil atau menjadi lebih besar. Seperti perubahan batu menjadi butiran pasir.

Sedangkan pada perubahan kimia, yang berubah adalah zatnya. Zatnya berubah karena terdapat reaksi kimia. Reaksi itu bisa berupa oksidasi, pembakaran, pencampuran zat, dll. Reaksi kimia akan membentuk zat jenis baru.

2. Penyebabnya?

Pada perubahan fisika, penyebabnya disebabkan oleh perubahan suhu atau karena gaya. Seperti air (cair) yang didinginkan akan menjadi es (padat) atau batu yang diberi gaya maka akan hancur membentuk beberapa batu yang lebih kecil.

Sedangkan pada perubahan kimia, penyebabnya adalah reaksi kimia. Reaksi kimia membuat zat yang bereaksi membentuk zat baru. Reaksi itu dapat berupa oksidasi, pembakaran, dll. Contohnya adalah pembusukan makanan atau pembakaran kertas.

3. Bisa Kembali?

Wujud asli benda sebelum mengalami perubahan fisika bisa dikembalikan dengan mudah. Misalnya air (cair) yang dibekukan bisa dirubah kembali menjadi cair tanpa mengubah sifat, massa, dan volumenya. Contoh lain adalah pegas yang bisa diperpanjang atau diperpendek kemudian dikembalikan seperti semula.

Sedangkan wujud asli benda sebelum mengalami perubahan fisika tidak bisa dikembalikan dengan mudah. Seperti contoh: kita tidak mungkin mengembalikan kayu yang telah hangus dibakar menjadi seperti semula.


Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian

No comments:

Post a Comment