Kromoplas adalah bagian dari plastida yang bertanggung jawab sebagai pigmen sintesis. Kromoplas adalah evolusi dari sel prokariota. Sel-sel yang mengandung kromoplas terdapa pada bunga, buah masak, dan daun yang akan gugur. Kromoplas dapat berkembang langsung dari proplastida (plastida yang belum dewasa/dalam perkembangan), atau dapat juga berasal dari kloroplas, misalnya dapat dilihat pada buah berwarna hijau yang kemudian menjadi masak dan berwarna kuning, merah atau oranye. Perubahan kloroplas ke kromoplas juga terjadi pada daun yang telah tua dan menjadi kuning.
1. Fungsi Kromoplas
Kromoplas ditemukan di buah-buahan, bunga, akar, dan daun yang telah menua. Kromoplas berfungsi untuk memberikan warna pada bagian-bagian tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena pigmen karoten. Saat pematangan, kloroplas akan berubah menjadi kromoplas.
Kromoplas umumnya ditemukan di dalam jaringan yang sudah matang dan berasal dari plastida dewasa. Buah-buahan dan bunga adalah struktur yang paling umum untuk biosintesis karotenoid serta sintesis gula, tepung, lipid, senyawa aromatik, vitamin, dan hormon. DNA di dalam kloroplas dan kromoplas identik sama. Perbedaannya hanyalah Di dalam DNA kromoplas terdapat peningkatan metagenesis sitosina.
Kromoplas mensintesis dan menyimpan pigmen karoten yang berwarna oranye, xanthophylls yang berwarna kuning, dan berbagai pigmen merah lainnya. Dengan demikian, warna bervariasi tergantung apa pigmen yang dikandungnya. Tujuan dari kromoplas adalah untuk menarik serangga penyerbuk atau pemakan buah-buahan yang membantu penyerbukan dan persebaran bijinya. Namun, kromoplas juga terdapat di dalam akar seperti pada ubi jalar dan wortel.
Penyebab daun berubah warna pada musim gugur adalah karena hilangnya zat hijau daun klorofil. Pada saat ini, karotenoid diproduksi dan disimpan di dalam kromoplas sehingga daun berwarna kuning atau cokelat.
Istilah “kromoplas” terkadang digunakan untuk menyebut setiap bagian plastida yang memiliki pigmen, terutama untuk membedakannya dengan berbagai jenis leukoplas, bagian plastida yang tidak memiliki pigmen. Dalam pengertian ini, maka seharusnya kloroplas termasuk ke dalam kromoplas. Namun, “kromoplas” lebih sering digunakan untuk menyebut bagian plastida dengan pigmen selain klorofil.
2. Struktur dan Klasifikasi Kromoplas
Dengan menggunakan mikroskop cahaya, kromoplas dapat dibedakan menjadi empat jenis utama. Yang pertama terdiri dari butiran stroma, yang kedua terdiri dari kristal protein dan butiran pigmen amorf, yang ketiga terdiri dari kristal protein dan pigmen, dan yang keempat hanyalah berisi kristal.
Mikroskop elektron membuat kita dapat melihat kromoplas secara lebih detail, memungkinkan untuk mengidentifikasi struktur seperti globules, kristal, membran, fibril, dan tubulus. Kemudian kromoplas dibagi lagi menjadi lima jenis: kromoplas bulat, kromoplas kristal, kromoplas fibrilar, kromoplas tabung, dan kromoplas membran. Mangga memiliki kromoplas bulat, sedangkan wortel memiliki kromoplas kristal.
3. Evolusi Kromoplas
Plastida adalah keturunan dari cyanobacteria. Yang terintegrasi dengan nenek moyang alga eukariotik dan tumbuhan. Nenek moyang plastida melalukan diversifikasi menjadi berbagai jenis plastid, termasuk kromoplas.
Tujuan evolusi kromoplas adalah untuk menarik hewan dan serangga yang membantu proses penyerbukan bunga dan membantunya untuk menaburkan biji. Warna-warna cerah yang diproduksi oleh kromoplas adalah salah satu dari banyak cara untuk menarik perhatian hewan atau serangga. Banyak tumbuhan yang telah berevolusi dan bersimbiosis dengan polinator (hewan penyerbuk). Warna bisa menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan polinator yang akan mengunjungi bunga. Seperti bunga putih yang cenderung menarik kumbang, bunga ungu atau biru menarik lebah, dan kupu-kupu sering tertarik dengan bunga yang berwarna hangat seperti kuning dan oranye.
4. Penelitian Tentang Kromoplas
Kromoplas jarang menjadi bahan dalam penelitian ilmiah. Buah tomat sering dijadikan bahan untuk penelitian kromoplas. Bentuk dan ukuran kromoplas sangat besar, sebagaimana kloroplas, sehingga sangat mudah diamati dengan mikroskop pada perbesaran lemah.
Biosintesis karotenoid terjadi di kromoplas dan kloroplas. Dalam kromoplas bunga tomat, sintesis karotenoid diatur oleh gen Psyl, Pds, Lcy-b, dan REC-b. Gen ini bertanggung jawab dalam pembentukan organ dan struktur karotenoid.
Bunga putih disebabkan oleh resesif alel di tumbuhan tomat. Warna putih kurang diinginkan karena memiliki tingkat penyerbukan yang rendah. Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa kromoplas masih ada di bunga putih, namun tertahan oleh mutasi pada gen CrtR-b2 yang mengganggu jalur biosintesis karotenoid.
Dalam jeruk, sintesis karotenoid dan hilangnya klorofil menyebabkan warna buah berubah dari hijau menjadi kuning. Awalnya banyak yang berpikir bahwa kromoplas adalah tahap akhir perkembangan plastida. Namun pada tahun 1966, telah dibuktikan bahwa kromoplas dapat kembali ke kloroplas, yang menyebabkan jeruk dapat kembali menjadi warna hijau.
Sumber:
Judul | Alamat |
1. Chromoplast | http://en.wikipedia.org/wiki/Chromoplast |
2. Kromoplas (Plastida Berwarna) | http://ahli-biologi.blogspot.com/2012/03/kromoplas-plastida-berwarna.html |
3. Pengertian kromoplas | http://pengertianpengertian.blogspot.com/2013/06/pengertian-kromoplas.html |
Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran
No comments:
Post a Comment