Artikel ini merupakan bagian dari Materi Pelajaran kimia SMA kelas X semester 2 ‘Minyak Bumi’.
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
Artikel bermanfaat lainnya:
Semoga bermanfaat,
Tetap Semangat! | Materi Pelajaran
Wah, makasih banyak ya:)
ReplyDeleteSamasama :)
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSamasama :)
Deleteluar biasa, dan sangat mudah di cerna oleh orang awam, sangat smart anda...
ReplyDeleteTerima kasih atas tanggapan positifnya :)
Deletegan
ReplyDeletemau tahu dong
apakah minyak bumi tidak bisa dibentuk oleh manusia
dalam arti kita merekayasa proses dan bahan dengan yang banyak dijumpai dan ditemukan shingga tidak ada ketergantungan
pada dasarnya senyawa apa si minyak bumi??
kok saya baca itu hido karbon
dan apa hidro karbon tidak bisa kita bentuk??
mohon penjelsan ya gan
arigatto gozaimasss
Terima kasih sudah bertanya. Mohon maaf jika terlalu lama karena banyaknya pertanyaan yang masuk ke blog saya.
DeleteCoba simak artikel berikut untuk menjawab pertanyaan Anda: http://hedisasrawan.blogspot.com/2015/08/apakah-kita-bisa-menciptakan-minyak.html
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletemakasih infonya gan.....
ReplyDeleteSamasama :)
Deletemakasih yeeee :)
ReplyDeleteSamasama :)
Delete\ :v / makasih wkwkwk asem liat liat artikel ada jga postingan proses PDKT ama temen asemmm......
ReplyDeleteSamasama :)
DeleteHehe itu karena blog kami fokus pada remaja termasuk pelajaran dan cinta :)
Thanks info..
ReplyDeletebuat ngerjain tugas :3
Samasama. Senang bisa membantu Anda :)
DeleteMakasih gan
ReplyDeleteSamasama :)
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteLuar biasa...
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya :)
DeleteMengapa persebaran minyak bumi tidak merata? Dalam artian di suatu negara terdapat banyak minyak bumi sedangkan di sebagian negara lainnya miskin minyak bumi?
ReplyDeleteTerima kasih sudah bertanya. Mungkin artikel ini bisa membantu: http://hedisasrawan.blogspot.com/2015/08/mengapa-persebaran-minyak-bumi-tidak.html
Deletebagus
ReplyDeleteMakasii komentar positifnya :)
Deletethank's
ReplyDeleteLengkap materinya :D makasih ya :D
ReplyDeleteLengkap materinya :D makasih ya :D
ReplyDeleteizin copas ya dkit:3
ReplyDeleteMakasih buat infonya, izin copas ya :3
ReplyDeleteterimakasih. sangat membantu
ReplyDeleteizin copas yaa... makasih
ReplyDeleteTerimakasih, sangat membantu tugas sekolah saya.
ReplyDeleteIzin pake ya
selamat malam, mohon maaf saya ingin bertanya untuk materi proses pembentukan minyak bumi ini diakses tanggal dan bulan berapa ya ? terima kasih
ReplyDeleteKeren, sangat membantu banget buat nambah pengetahuan n kerja tugas ��
ReplyDeleteMasih gk ngerti gan ��
ReplyDeleteminyak bumi kemungkinan dari proses elektrolisasi air ,, dan hidrogen mengikat carbon yang terdapat pada jasad atau tumbuhan mahluk di dasar bumi,,, bumi sendiri dapat menghasil listrik untuk proses elektrolisasi AIR(memisahkan atom hidrogen pada air)
ReplyDeleteTerima atas jawabannya jelas dan mudah untuk di pahami dan juga lengkap.
ReplyDeleteMakasih penjelasannya kak..😀
ReplyDeleteMakasi penjalasannya kak😀
ReplyDeletejadi paham makasi min
ReplyDeleteMakasih min
ReplyDeleteApakah kedalaman laut mempengaruhi proses terjadinya pembentukan minyak laut? Trima kasih..
ReplyDeleteApakah minyak bumi dapat di tambang ketika tidak terdapat closure atau penutup
ReplyDelete