Artikel ini merupakan bagian dari Materi Pelajaran biologi SMA kelas X semester 2 ‘Ekosistem’.
Makhluk hidup dan lingkungan hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, keduanya saling mempengaruhi. Setiap kelompok makhluk hidup menetap di tampat tertentu. Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut habitat. Misalnya habitat cacing tanah (Pheretima sp.) di tanah yang lembap. Tanah yang lembap memiliki ciri-ciri seperti suhu, kelembapan, dan kandungan zat organik yang sesuai dengan kebutuhan hidup cacing tanah.
Suhu, kelembapan, dan zat organik tanah tersebut disebut komponen fisik dan kimia. Kedua komponen ini merupakan komponen abiotik. Komponen fisik dan kimia merupakan lingkungan abiotik bagi cacing tanah.
Pada tanah yang lembap, cacing tanah tidak hidup sendiri. Berbagai jenis makhluk hidup juga hidup sendiri. Berbagai jenis makhluk hidup juga di habitat yang sama, misalnya keluwing, berbagai jenis bakteri, tumbuhan paku, jamur, semut, dan lumut. Seluruh makhluk hidup tersebut merupakan komponen biotik. Bagi satu individu cacing tanah, seluruh makhluk hidup di luar dirinya adalah lingkungan biotikya. Berikut akan kami uraikan berbagai komponen kedua lingkungan tersebut.
1. Lingkungan Biotik
Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat, setiap makhluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi makhluk hidup lain. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata, serta manusia. Setiap komponen biotik memiliki cara hidup sendiri yang akan menentukan interaksinya dengan komponen biotik lain dan komponen abiotik. Misalnya, tumbuhan hijau melakukan fotosintesis untuk memperoleh makanan, herbivora memakan tumbuhan, dan mikroorganisme menguraikan sisa-sisa tumbuhan serta hewan untuk memperoleh energi.
2. Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik membentuk ciri fisik dan kimia yang tempat hidup makhluk hidup. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah. Komponen ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempenharuhi sifat yang satu dengan sifat yang lain.
2.1. Suhu
Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi panas adalah radiasi matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara, tanah, dan air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup, berkaitan dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup memerlukan enzim. Kerja suatu enzim dipengaruhi oleh suhu tertentu.
Suhu juga mempengaruhi perkembangbiakan makhluk hidup. Contohnya, beberapa jenis burung melakukan migrasi menuju ke daerah yang suhunya sesuai untuk berkembang biak.
2.2. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari. Cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis panjang gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya matahari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk proses fotosintesis.
2.3. Air
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Di alam, air dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristal es (salju), serta berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
2.4. Kelembapan
Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan kelembapan di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-beda. Sebagai contoh, jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembap.
2.5. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen (20,93%), karbon dioksida (0,03%), dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperlukan makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen diperlukan makhluk hidup untuk bernapas. Karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
2.6. Garam-Garam Mineral
Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium, dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air. Contohnya kandungan ion-ion hidrogen menentukan tingkat keasaman, sedangkan kandungan ion natrium dan klorida di air menentukan tingkat salinitas (kadar garam). Tumbuhan mengambil garam-garam mineral (unsur hara) dari tanah dan air untuk proses fotosintesis.
2.7. Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat, tekstur, dan kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.
Semoga bermanfaat,
Tetap Semangat! | Materi Pelajaran
No comments:
Post a Comment