Swedia adalah salah satu negara Skandinavia di Eropa Utara yang berbatasan dengan Norwegia dan Finlandia dan juga terhubung dengan Denmark lewat sebuah jembatan. Nama resmi Swedia adalah Kerajaan Swedia. Dengan luas mencapai 450.295 kilometer persegi, Swedia adalah negara terluas ketiga di Uni Eropa. Total penduduk sekitar 9,6 juta jiwa dan angka kepadatan penduduk yang relatif kecil yakni sekitar 21 jiwa per kilometer persegi. Kebanyakan penduduk tinggal di sebelah selatan negara. Sekitar 85% penduduk tinggal di daerah urban. Swedia bagian selatan didominasi oleh lahan pertanian sedangkan di sebelah utaranya terdapat hutan lebat.
Orang Jerman telah menempati Swedia sejak jaman prasejarah. Swedia dalam sejarahnya terdapat suku Gotar dan Svear yang memberikan kontribusi bagi masyarakat laut yang dikenal sebagai Viking. Swedia merdeka dan bersatu selama abad pertengahan. Pada abad ke-17, negara ini memperluas wilayahnya untuk membentuk Kekaisaran Swedia. Kekaisaran ini tumbuh sebagai salah satu kekuatan besar di Eropa pada abad ke-17 dan awal abad ke-18. Sebagian besar wilayah yang ditaklukan di luar Semenanjung Skandinavia hilang selama abad ke-18 dan 19. Bagian timur Swedia, yang kini Finlandia, diambil Rusia pada tahun 1809. Perang terakhir yang melibatkan Swedia secara langsung terjadi pada tahun 1814, yakni ketika Swedia dengan cara militer memaksa Norwegia untuk menyatukan diri. Negara ini berperan dalam misi kemanusiaan selama Perang Dunia I dan II dengan menyelamatkan pengungsi di daerah yang diduduki Jerman. Dengan berakhirnya Perang Dingin, Swedia bergabung dengan Uni Eropa dan keluar dari NATO.
Saat ini, Swedia berbentuk monarki konstitusional yang dikepalai oleh seorang raja. Ibukotanya berada di kota Stockholm, yang juga merupakan kota terbesar di Swedia. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh Perdana Menteri dan kabinet. Swedia adalah negara kesatuan yang saat ini dibagi menjadi dua puluh satu provinsi.
Swedia mempertahankan sistem kesejahteraan sosial Nordic yang menyediakan perawatan kesehatan universal dan pendidikan tinggi bagi warganya. Pendapatan per kapita Swedia merupakan yang tertinggi ke-8 di dunia. Swedia juga berada di peringkat tinggi dalam banyak hal seperti kualitas hidup, kesehatan, pendidikan, perlindungan kebebasan sipil, daya saing ekonomi, kesetaraan, kesejahteraan, dan pembangunan manusia. Swedia menjadi anggota Uni Eropa, PBB, Dewan Eropa, WTO, dan OECD.
Kerajaan Swedia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
1. Asal Mula Nama Swedia
Etimologi nama Swedia berasal dari bahasa Inggris Lama Swēoþēod yang berarti “orang dari Swedia”. Kata tersebut berasal dari kata sweon atau sweonas. Ada juga yang berpendapat bahwa kata Swedia berasal dari kata Swihoniz yang berarti “sendiri”.
2. Sejarah Swedia
2.1. Masa Prasejarah Swedia
Zaman prasejarah Swedia dimulai sekitar 12.000 SM di provinsi paling selatan di Swedia. Periode ini ditandai dengan adanya beberapa kelompok kecil nelayan pemburu dan pengumpul dengan menggunakan teknologi batu api.
Berdasarkan buku Germania yang ditulis oleh Tacitus pada tahun 98 Masehi, dikatakan pernah ada suku Swedes (Suiones) yang sangat kuat (bukan karena senjata dan prianya, tetapi karena armadanya yang kuat) dengan kapal panjangnya. Raja (kuningaz) yang memimpin Suiones tidak diketahui, tetapi mitologi Norse telah memberikan silsilah raja-raja legendaris dan semi legendaris kembali ke abad terakhir sebelum masehi. Huruf yang digunakan adalah aksara Runic yang digunakan di kalangan elie Skandinavia selatan sekitar abad kedua Masehi.
Pada abad ke-6 Masehi, Jordanes memberi nama dua suku yang tinggal di Scandza masing-masing bernama Suehans dan Suetidi. Kedua nama suku tersebut merujuk pada suku yang sama. Suku Suehans memiliki kuda yang berkualitas tinggi. Sedangkan tinggi badan pria suku Suetidi relatif tinggi.
2.2. Viking dan Abad Pertengahan di Swedia
Masa Viking Swedia berlangsung kira-kira dari abad ke-8 sampai abad ke-11. Diyakini bahwa Viking Swedia dan Gutar kebanyakan menjelajahi kawasan timur dan selatan, pergi ke Finlandia, negara-negara Baltik, Rusia, Belarusia, Ukraina, Laut Hitam, dan bahkan sampai Baghdad. Rute mereka melewati selatan Eropa hingga Konstantinopel, dimana mereka melakukan berbagai serangan. Kaisan Bizantium Theophilos melihat kemampuan besar mereka dalam berperang dan mengundang mereka untuk menjadi pengawal pribadinya yang dikenal sebagai Garda Varangian.
2.3. Kekaisaran Swedia
Selama abad ke-17, Swedia muncul sebagai kekuatan besar Eropa. Sebelum munculnya Kekaisaran Swedia, Swedia adalah negara yang sangat miskin dan padat di pinggiran peradaban Eropa tanpa ada kekuasaan yang signifikan. Swedia menjadi terkenal di seluruh Eropa selama masa jabatan raja Gustavus Adolphus, setelah merebut wilayah dari Rusia dan Polandia-Lithuania dalam berbagai konflik, termasuk Thirty Years’ War.
Selama Thirty Years’ War, Swedia menaklukan sekitar setengah dari Romawi (sekarang Italia). Gustav Adolphus merencanakan untuk menjadi kaisar Romawi yang baru, tetapi ia meninggal saat Pertempuran Lützen pada tahun 1632. Setelah Pertempuran Nördlingen, hanya sedikit pasukan Swedia yang gugur.
Pada pertengahan abad-17, Swedia menjadi negara terluas ketiga di Eropa setelah Rusia dan Spanyol. Swedia mencapai puncak luas wilayahnya saat dibawah kekuasaan raja Charles X setelah perjanjian Roskilde pada tahun 1658. Landasan keberhasilan selama periode ini adalah perubahan besar yang dilakukan raja Gustav I terhadap perekonomian di Swedia pada abad ke-16 dan pengenalan terhadap agama Kristen Protestan. Pada abad ke-17, Swedia terlibat dalam banyak perang, misalnya dengan Persemakmuran Polandia-Lithuania, yang bersaing untuk merebut wilayah yang saat ini disebut negara-negara Baltik, dengan Pertempuran Kircholm yang paling menjadi sorotan. Kelaparan sempat melanda Swedia dan menewaskan sekitar 10% dari populasi.
Swedia melanjutkan serangkaian invasi ke Persemakmuran Polandia-Lithuania, yang dikenal sebagai Deluge. Setelah perang selama lebih dari setengah abad, perekonomian Swedia terus memburuk. Ini menjadi tugas Charles XI untuk membangun kembali ekonomi dan mereparasi tentara. Saat pemerintahan raja Charles XII, Swedia memiliki sistem persenjataan terbaik di dunia, dengan jumlah pasukan yang besar. Ancaman terbesar di Swedia saat ini, Rusia, memiliki pasukan yang lebih besar tetapi jauh terbelakang dalam hal peralatan dan pelatihan.
Setelah Pertempuran Narva pada tahun 1700, pasukan Rusia hancur. Swedia memiliki kesempatan besar untuk menyerang Rusia. Namun, Charles tidak mengejar tentara Rusia, melainkan berbalik melawan Polandia-Lithuania dan mengalahkan raja Polandia, Augustus II, pada Pertempuran Kliszow tahun 1702. Hal ini memberi Rusia waktu untuk membangun kembali dan memodernisasi tentaranya.
Setelah sukses menyerang Polandia, Charles memutuskan untuk menyerang Rusia, namun berakhir dengan kemenangan Rusia pada Pertempuran Poltava tahun 1709. Setelah itu Swedia melemah dan menuju keruntuhan Kekaisaran Swedia. Selain itu, wabah berkecamuk di Eropa Timur Tengah menghancurkan wilayah kekuasaan Swedia pada tahun 1710.
Charles XII berusaha untuk menyerang Norwegia pada tahun 1716, namun ia ditembak mati di benteng Fredriksten pada tahun 1718. Swedia tidak kalah secara militer di Fredriksten, tetapi struktur dan organisasi menjadi berantakan setelah kematian raja, dan seluruh pasukan mundur.
Swedia dipaksa untuk menyerahkan sebuah wilayah yang luas dengan Perjanjian Nystad pada tahun 1721. Swedia juga kehilangan reputasi sebagai salah satu negara yang dominan di Laut Baltik. Dengan pengaruh Swedia yang memudar, Rusia muncul sebagai sebuah negara yang dominan di Eropa. Akibat dari perang yang berakhir pada 1721, Swedia telah kehilangan sekitar 200.000 orang, dimana 150.000 dari mereka berasal dari Swedia saat ini dan 50.000 dari wilayah Swedia yang kini menjadi Finlandia.
Pada abad ke-18, Swedia tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mempertahankan wilayah luar Skandinavia, dan sebagian besar hilang. Puncaknya adalah ketika hilangnya wilayah Swedia timur ke Rusia pada tahun 1809, yang kemudian menjadi Kerajaan Finlandia.
2.4. Sejarah Modern Swedia
Terjadi peningkatan jumlah populasi secara signifikan selama abad ke-18 dan 19. Antara tahun 1750 dan 1850, populasi di Swedia meningkat dua kali lipat. Menurut beberapa ahli, emigrasi besar-besaran ke Amerika menjadi satu-satunya jalan untuk menghindari kelaparan dan pemberontakan. Lebih dari 1% dari populasi beremigrasi setiap tahunnya selama tahun 1880-an. Namun, Swedia tetap miskin karena tetap mempertahankan pertanian sedangkan negara-negara Eropa Barat mulai mengalami industrialisasi.
Banyak orang yang melihat bahwa Amerika memiliki jaminan hidup yang lebih baik di masa depan. Ini membuat lebih dari satu juta orang Swedia pindah ke Amerika Serikat antara tahun 1850 dan 1910. Pada awal abad ke-20, jumlah orang Swedia yang tinggal di Chicago lebih banyak daripada di Gothenburg (kota terbesar kedua di Swedia). Sebagian besar imigran Swedia pergi ke Minnesota. Beberapa yang lainnya pindah ke bagian lain di Amerika Serikat dan Kanada.
Meskipun transisi ke industrialisasi cenderung lambat pada abad ke-19, banyak perubahan penting yang terjadi dalam sektor agraris karena inovasi dan pertumbuhan penduduk yang besar. Inovasi ini termasuk program yang disponsori pemerintah, eksploitasi lahan pertanian, dan pengenalan tanaman baru seperti kentang. Pertanian Swedia mulai mengambil peran penting dalam politik Swedia, yang berlanjut hingga zaman modern dengan partai Agraria modern yang sekarang disebut Partai Pusat. Antara tahun 1870 dan 1914, Swedia mulai mengembangkan industri ekonomi yang ada saat ini.
Gerakan serikat buruh dan kelompok agama pada abad ke-19 telah menciptakan fondasi yang kuat dari prinsip-prinsip demokrasi. Pada tahun 1889 Partai Sosial Demokrat Swedia didirikan. Gerakan ini menimbulkan orang-orang Swedia bermigrasi ke sistem demokrasi parlementer, yang dicapai saat Perang Dunia I. Akibat dari revolusi industri yang terjadi pada abad ke-20, orang-orang secara bertahap pindah ke kota untuk bekerja di pabrik-pabrik dan terlibat dalam serikat sosialis. Revolusi komunis dihindari pada tahun 1917 setelah mendemokratisasi negara tersebut.
2.5. Swedia pada Perang Dunia I
Secara resmi Swedia bersikap netral selama Perang Dunia I. Meskipun, dibawah tekanan Jerman, mereka mengambil langkah-langkah yang merugikan Sekutu. Misalnya penutupan jalur pengiriman hasil tambang kepada Sekutu, sehingga Jerman dapat menggunakan fasilitas Swedia untuk mengirimkan pesan rahasia kedutaan mereka di luar negeri. Relawan Swedia juga berjuang bersama-sama dengan Jerman untuk melawan Rusia dalam Perang Saudara Finlandia. Dengan singkat mereka berhasil menduduki pulau Aland dalam kerjasamanya dengan Jerman.
2.6. Swedia pada Perang Dunia II
Seperti dalam perang dunia pertama, Swedia tetap netral selama perang dunia kedua, meskipun netralitas Swedia selama Perang Dunia II telah diperdebatkan. Swedia berada dibawah pengaruh Jerman untuk banyak perang. Swedia juga menyediakan mesin-mesin untuk Jerman selama perang. Namun, Swedia juga mendukung perlawanan Norwegia dan pada tahun 1943 membantuk menyelamatkan kaum Yahudi di Denmark dari pembantaian. Pemerintah Swedia juga secara tidak resmi mendukung Finlandia di Perang Musim Dingin dengan mengirimkan relawan dan material untuk Finlandia.
Menjelang akhir perang, Swedia mulai berperan dalam misi kemanusiaan, seperti menyelamatkan beberapa ribu orang Yahudi. Diplomat Swedia Raoul Wallenberg dan rekan-rekannya telah menyelamatkan hingga 100.000 orang Yahudi di Hungaria. Swedia juga menentang upaya perang Nazi walaupun itu sangat beresiko.
2.7. Era Pasca-Perang di Swedia
Swedia secara resmi menjadi negara netral dan tetap berada di luar keanggotaan NATO dan Pakta Warsawa selama Perang Dingin, tetapi secara pribadi kepemimpinan Swedia memiliki hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat dan pemerintah barat lainnya. Setelah perang, Swedia mengambil keuntungan dari sektor industri, stabilitas sosial dan sumber daya alamnya untuk mengembangkan industrinya untuk memasok pembangunan kembali Eropa. Swedia menerima bantuan dibawah Marshall Plan dan berpartisipasi dalam OECD. Pada era pasca-perang, negara itu dipimpin oleh Partai Sosial Demokrat Swedia yang bekerja sama dengan serikat pekerja dan industri. Pemerintah secara aktif mengejar sektor manufaktur yang kompetitif secara internasional dari perusahaan-perusahaan terutama yang besar.
Swedia, seperti negara-negara lain di dunia, memasuki masa penurunan ekonomi dan pergolakan menyusul embargo minyak dari tahun 1973-1974 dan 1978-1979. Pada tahun 1980-an pilar industri Swedia direstrukturisasi secara besar-besaran. Pembuatan kapal dihentikan, pulp kayu diintegrasikan ke industri kertas modern, industri baja terkonsentrasi, dan teknik mekanik dirobotisasikan.
Antara tahun 1970 dan 1990 beban pajak secara keseluruhan meningkat sebesar lebih dari 10%, dan pertumbuhan yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa Barat. Akhirnya pemerintah mulai menghabiskan lebih dari setengah dari produk domestik bruto negara itu. Pendapatan per kapita Swedia juga telah menurun selama kurun waktu tersebut.
2.8. Sejarah Swedia Saat Ini
Ledakan properdi yang disebabkan oleh kontrol pinjaman yang tidak memadai menyebabkan krisis fiskal di awal 1990-an. PDB Swedia turun sekitar 5%. Pada tahun 1992, jatuhnya mata uang menyebabkan bank sentral meningkatkan suku bunga sebesar 500%.
Tanggapan pemerintah adalah dengan memotong pengeluaran dan mereformasi banyak lembaga untuk meningkatkan daya saing Swedia, di antaranya dengan privatisasi pelayanan. Hasil referendum pada tanggal 13 November 1994 menyatakan 52,3% mendukung untuk bergabung dengan Uni Eropa. Swedia bergabung dengan Uni Eropa pada 1 Januari 1995.
Swedia menjadi negara non-blok, walaupun sempat berpartisipasi dalam beberapa latihan militer bersama dengan NATO dan beberapa negara lain, selain kerjasama yang luas dengan negara-negara Eropa lainnya di bidang teknologi pertahanan dan industri pertahanan. Perusahaan Swedia mengekspor senjata yang digunakan oleh militer Amerika Serikat di Irak. Swedia juga memiliki sejarah panjang dalam hal partisipasi dalam operasi militer internasional. Swedia memegang posisi kepala Uni Eropa dari 1 Juli sampai 31 Desember 2009.
Dalam beberapa dekade terakhir Swedia telah menjadi negara yang memiliki beragam budaya karena imigrasi yang signifikan. Pada tahun 2013 diperkirakan bahwa 15 persen dari populasi lahir di luar negeri dan 5 persen dari populasi lahir dari orangtua imigran. Masuknya imigran telah membawa masalah sosial baru. Insiden kekerasan terjadi secara berkala, termasuk kerusuhan Stockholm 2013 yang meletus setelah polisi menembak seorang imigran tua Portugis. Menanggapi peristiwa kekerasan tersebut, partai sayap oposisi sayap kanan mempromosikan kebijakan anti-imigrasi. Sementara oposisi sayap kiri menyalahkan ketimpangan yang disebabkan oleh kebijakan sosial ekonomi pemerintah.
3. Geografi Swedia
Terletak di Eropa Utara, Swedia terletak di sebelah barat Laut Baltik dan Teluk Bothnia. Letaknya tersebut membuat Swedia memiliki garis pantai yang panjang dan membentuk bagian timur Semenanjung Skandinavia. Disebelah barat terdapat pegunungan Skandinavia (Skanderna) yang memisahkan Swedia dan Norwegia. Finlandia terletak di sebelah timur laut. Swedia memiliki batas maritim dengan Denmark, Jerman, Polandia, Rusia, Lithuania, Latvia, dan Estonia. Serta terhubung dengan Denmark oleh Jembatan Oresund. Perbatasannya dengan Norwegia (1.619 km) adalah perbatasan terpanjang di Eropa. Letak astronomis Swedia terletak di 55°-70° LU dan 11°-25° BT.
Dengan luas 449.964 km 2, Swedia adalah negara terluas ke-55 di dunia, ke-4 di benua Eropa, dan terbesar di di Eropa Utara. Titik terendah di Swedia berada di Danau Hammarsjön dengan ketinggian 2,41 m di bawah permukaan laut. Sedangkan titik tertinggi adalah Kebnekaise dengan ketinggian 2.111 m di atas permukaan laut.
Swedia memiliki 25 provinsi berdasarkan budaya, geografi, dan sejarahnya. Provinsi ini tidak memiliki kekuasaan politik maupun administratif. Mereka berperan penting sebagai identitas diri masyarakat setempat. Provinsi-provinsi tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu Norrland (utara), Svealand (tengah), dan Götaland (selatan). Norrland yang penduduknya sedikit mencakup hampir 60% dari luas negara.
Sekitar 15% dari wilayah Swedia terletak di sebelah utara Lingkaran Arktik. Swedia bagian selatan didominasi oleh sektor pertanian, sedangkan di bagian selatan terhadap hutan. Sekitar 65% dari total luas Swedia adalah hutan. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kawasan Öresund di Swedia selatan. Vänern dan Vättern adalah danau terbesar di Swedia. Vänern adalah yang terbesar ketiga di Eropa, setelah Danau Ladoga dan Danau Onega di Rusia.
3.1. Iklim di Swedia
Sebagian besar wilayah Swedia memiliki iklim sedang meskipun berada di kawasan utara. Terdapat empat musim yang berbeda dan suhu ringan sepanjang tahun. Negara ini dapat dibagi menjadi tiga jenis iklim. Yaitu bagian selatan memiliki iklim laut, bagian tengah memiliki iklim lembab, dan bagian utara memiliki iklim sub arktik. Namun, Swedia jauh lebih hangat dan lebih kering daripada tempat-tempat lain pada lintang yang sama dan bahkan dengan yang lebih selatan. Di ibukota Stockholm, siang hari berlangsung selama lebih dari 18 jam pada akhir Juni dan hanya 6 jam pada akhir Desember. Swedia menerima antara 1.100 sampai 1.900 jam sinar matahari setiap tahunnya.
Suhu di utara dan selatan sangat bervariasi. Kawasan selatan dan tengah negara itu memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin, dengan suhu rata-rata 20 sampai 25°C di musim panas dan suhu rata-rata dari –4 sampai 2°C di musim dingin. Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Swedia adalah 38°C di Malilla pada tahun 1947, sedangkan suhu terendah yang pernah tercatat di Swedia adalah –52,6°C di Vuoggatjålme pada tahun 1966. Suhu di Swedia sangat dipengaruhi oleh daratan Skandinavia.
Rata-rata sebagian besar wilayah di Swedia menerima curah hujan antara 500 dan 800 mm setiap tahun, sehingga jauh lebih kering dari rata-rata curah hujan global. Barat daya negara tersebut memiliki curah hujan yang lebih tinggi antara 1.000 dan 1.200 mm. Di beberapa pegunungan di utara diperkirakan menerima hingga 2.000 mm.
4. Pemerintahan di Swedia
Swedia berbentuk monarki konstitusional, dimana negara itu dikepalai oleh seorang raja. Namun kekuasaan raja terbatas pada fungsi seremonial dan representatif. Swedia menempati peringkat ke-4 dalam indeks demokrasi pada tahun 2010.
Badan legislatif bangsa ini adalah Riksdag (Parlemen Swedia), dengan anggota 349 orang, yang juga memilih Perdana Menteri. Pemilihan parlemen diadakan setiap empat tahun sekali, yaitu pada hari Minggu ketiga bulan September.
4.1. Sistem Politik di Swedia
Menurut Konstitusi Swedia tahun 1974, tugas raja hanya bersifat representatif dan seremonial. Raja tidak menunjuk Perdana Menteri, melainkan oleh Ketua Riksdag atas nama badan tersebut. Raja masih membuka sidang tahuna Riksdag, menjadi ketua Dewan Khusus yang diadakan selama perubahan Pemerintah, memegang informasi reguler Dewan dengan Perdana Menteri dan Kabinet, memimpin pertemuan Dewan Luar Negeri, dan menerima surat kepercayaan dari duta luar negeri. Selain itu, raja juga membiayai Kunjungan Negara ke luar negeri dan memegang kendali atas tiga cabang Angkatan Bersenjata Swedia. Meskipun ia tidak berada di posisi komandan (tidak seperti kebanyakan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya).
349 anggota Riksdag (parlemen) memegang kekuasaan tertinggi di Swedia modern, sesuai dengan konstitusi. Riksdag bertanggung jawab untuk memilih perdana menteri, yang menunjuk menteri kabinet. Kekuasaan legislatif hanya dilakukan oleh Riksdag. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh perdana menteri dan kabinet, sementara peradilan independen. Swedia tidak memiliki judicial review.
Anggota Riksdag dipilih berdasarkan perwakilan proporsional untuk masa jabatan empat tahun. Konstitusi Swedia dapat diubah oleh Riksdag. Swedia memiliki empat hukum konstitusional yaitu Peraturan Pemerintah, UU Suksesi Kerajaan, Undang-Undang Kebebasan Pers, dan Undang-Undang Dasar tentang Kebebasan Berekspresi.
Partai Sosial Demokrat Swedia telah memainkan peran besar dalam politik Swedia sejak tahun 1917. Setelah 1932, kabinet telah didominasi oleh partai Sosial Demokrat. Dalam pemilihan umum 2006, Partai Moderat bersekutu dengan Partai Pusat, Partai Liberal Rakyat, dan Partai Demokrasi Kristen, dan membuat Aliansi untuk Swedia dan memenangkan mayoritas suara. Bersama-sama mereka membentuk pemerintahan mayoritas di bawah kepemimpinan pemimpin Partai Moderat, Fradrik Reinfeldt.
Beberapa tokoh politik Swedia yang terkenal di seluruh dunia adlaah Raoul Wallenberg, Folke Bernadotte, mantan Sekretaris Jenderal PBB Dag Hammarskjöld, mantan Perdana Menteri Olof Palme, mantan Perdana Menteri Carl Bildt, mantan Presiden Majelis Umum PBB Jan Eliasson, dan mantan inspektur Badan Energi Atom Internasional untuk Irak Hans Blix.
4.2. Pembagian Administratif di Swedia
Swedia adalah negara kesatuan yang saat ini dibagi menjadi dua puluh satu provinsi (län): Stockholm, Uppsala, Södermanland, Östergötland, Jönköping, Kronoberg, Kalmar, Gotland, Blekinge, Skåne, Halland, Västra Götaland, Värmland, Örebro, Västmanland, Dalarna, Gävleborg, Västernorrland, Jämtland, Västerbotten dan Norrbotten. Gubernur atau Landshövding diangkat untuk masa jabatan enam tahun.
Masing-masing provinsi dibagi menjadi beberapa kota/kabupaten atau kommuner, dengan total mencapai 290 kota/kabupaten pada tahun 2004. Kabupaten/kota dibagi lagi menjadi total 2.512 paroki atau församlingar. Ini adalah subdivisi dari Gereja Swedia tetapi masih setara dengan kabupaten untuk sensus dan pemilu. Terdapat pembagian yang lebih dahulu ada, terutama dua puluh lima provinsi dan pembagian tiga wilayah yang masih dipertahankan.
4.3. Sejarah Politik Swedia
Usia Kerajaan Swedia yang sebenarnya tidak diketahui. Pertama kali Swedia disebut memiliki seorang penguasa tunggal di tahun 98 M yang bernama Tacitus. Peristiwa ketika Svealand dan Götaland diperintah di bawah raja yang sama, yaitu Eric Victorious dan putranya Olof Skötkonung pada abad ke-10, sering digambarkan sebagai konsolidasi Swedia. Meskipun daerah lain telah ditaklukan dan digabungkan.
Istilah riksdag pertama kali digunakan di tahun 1540-an. Meskipun pertemuan pertama di mana wakil-wakil dari kelompok-kelompok sosial yang berbeda dipanggil untuk membahas dan menentukan urusan yang mempengaruh negara secara keseluruhan terjadi pada awal tahun 1435 di kota Arboga.
Kekuasaan eksekutif secara historis dibagi antara Rja dan Dewan Penasihat hingga tahun 1680. Sistem parlementer diperkenalkan pada tahun 1719. Raja tetap ada, tetapi hanya sebagai simbolis saja.
4.4. Hukum, Penegakan Hukum, dan Sistem Peradilan Swedia
Mahkamah Agung Swedia adalah peradilan terakhir dari semua kasus perdata dan pidana di Swedia. Sebelum kasus dapat diputuskan oleh Mahkamah Agung, harus ada banding. Mahkamah Agung terdiri dari 16 Anggota Dewan Kehakiman (justitieråd) yang ditunjuk oleh pemerintah, tetapi pemerintah tidak dapat mengganggu keputusan pengadilan.
Hukum di Swedia ditegakkan oleh beberapa lembaga pemerintah. Kepolisian Swedia adalah lembaga pemerintah yang berkaitan dengan hal-hal kepolisian. National Task Force adalah inteligen nasional.
Menurut survei dari 1.201 warga pada tahun 2005, Swedia memiliki tingkat kejahatan di atas rata-rata dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya. Swedia memiliki tingkat tinggi atau di atas rata-rata dalam hal serangan, kekerasan seksual, kejahatan, dan penipuan. Swedia memiliki tingkat yang rendah dalam hal perampokan, pencurian mobil, dan masalah narkoba. Penyuapan jarang terjadi di Swedia.
Pada pertengahan November 2013 empat penjara di Swedia ditutup selama satu tahun karena penurunan jumlah narapidana secara signifikan. Jumlah sel penjara turun 1% setiap tahunnya sejak tahun 2004. Penjara yang ditutup adalah penjara di kota Aby, Haja, Båtshagen, dan Kristianstad.
4.5. Hubungan Luar Negeri Swedia
Sepanjang abad ke-20, kebijakan luar negeri Swedia didasarkan pada prinsip non-blok di masa damai dan netralitas saat perang.
Doktrin Swedia adalah negara netral dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19 sebagai negara yang belum dalam keadaan perang sejak akhir Swedia melawan Norwegia di tahun 1814. Selama Perang Dunia II Swedia tidak bersekutu. Hal ini terkadang diperdebatkan sejak Swedia memperbolehkan rezim Nazi untuk menggunakan sistem kereta api untuk mengangkut pasukan dan barang, khususnya bijih besi dari tambang di Swedia utara yang sangat penting untuk mesin perang Jerman. Namun, Swedia juga secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap pertahanan Finlandia pada Perang Musim Dingin, dan mengizinkan pelatihan pasukan Norwegia dan Denmark di Swedia setelah 1943.
Selama era Perang Dingin, Swedia menggabungkan kebijakan non-alignment dan low profile dalam urusan internasional dengan kebijakan keamanan berdasarkan pertahanan nasional yang kuat. Fungsi militer Swedia adalah untuk mencegah serangan. Pada saat yang sama, Swedia dibantu koneksi informal yang relatif dekat dengan blok Barat, khususnya di bidang pertukaran inteligen. Pada tahun 1952, Pesawat DC-3 buatan Swedia telah ditembak jatuh di atas Laut Baltik oleh jet tempur Soviet MiG-15. Investigasi yang dilakukan kemudian mengungkapkan bahwa pesawat itu benar-benar melakukan informasi untuk NATO.
Sejak akhir tahun 1960-an, Swedia berusaha memainkan peran yang lebih independen dalam hubungan internasional, khususnya melalui PBB. Sejak pembunuhan Olof Palme pada tahun 1986 dan berakhirnya Perang Dingin, Swedia telah mengadopsi pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih tradisional. Negara ini tetap aktif dalam misi menjaga perdamaian dan mempertahankan anggaran bantuan luar negeri yang cukup besar.
Sejak tahun 1995 Swedia telah menjadi anggota Uni Eropa. Sebagai konsekuensi dari situasi keamanan dunia yang terbaru, maka kebijakan luar negeri negara itu telah dimodifikasi sebagian sehingga Swedia memainkan peran yang lebih aktif dalam keamanan kerjasama Eropa.
4.6. Militer Swedia
Försvarsmakten (Angkatan Bersenjata Swedia) adalah lembaga dari Kementerian Pertahanan Swedia dan bertanggung jawab atas operasi angkatan bersenjata Swedia. Tugas utama dari lembaga ini adalah untuk melatih dan mengerahkan pasukan untuk misi perdamaian di luar negeri, disamping mempertahankan kedaulatan Swedia. Angkatan bersenjata dibagi menjadi Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. Kepala angkatan bersenjata adalah Panglima Tertinggi (Överbefälhavaren, OB). Hingga tahun 1974 Raja tidak memiliki peran aktif sebagai pemimpin militer.
Sejak akhir Perang Dingin, semua laki-laki yang mencapai usia militer harus mengikuti wajib militer. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah wajib militer telah menurun drastis. Pada 1 Juli 2010 Swedia berhenti melakukan wajib militer.
Swedia telah mengambil bagian dalam misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Siprus, Bosnia dan Herzegovina, Kosovo, Liberia, Lebanon, Afghanistan, dan Chad.
5. Ekonomi di Swedia
Swedia adalah negara terkaya ketujuh di dunia dilihat dari segi PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita dan standar hidup rakyatnya yang tinggi. Kayu dan besi merupakan basis sumber daya perekonomian dengan penekanan pada perdagangan luar negeri. Sektor teknik menyumbang 50% dari ekspor. Sektor telekomunikasi, industri otomotif, dan industri farmasi juga berperan penting. Pertanian menyumpang 2% dari PDB dan tenaga kerja. Negara ini mendapat peringkat yang tinggi dalam penetrasi telepon dan akses internet.
Koefisien Gini Swedia pada tahun 2010 adalah yang terendah ketiga di dunia yakni 0,25. Itu sedikit lebih tinggi dari Jepang dan Denmark. Swedia memiliki ketimpangan pendapatan yang rendah.
Perusahaan besar, baik di bidang manufaktur dan jasa, mendominasi perekonomian Swedia. 20 perusahaan dengan omzet terbesar di Swedia pada tahun 2007 adalah Volvo, Ericsson, Vattenfall, Skanska, Sony Ericsson Mobile Communications AB, Svenska Cellulosa Aktiebolaget, Electrolux, Volvo Personvagnar, TeliaSonera, Sandvik, Scania, ICA, Hennes & Mauritz, IKEA, Nordea, Preem, Atlas Copco, Securitas, Nordstjernan, dan SKF. Mayoritas industri di Swedia dikelola oleh pihak swasta, tidak seperti negara Barat lainnya.
Diperkirakan 4,5 juta penduduk Swedia bekerja dan sepertiganya telah menyelesaikan pendidikan tinggi. Dalam hal PDB per jam kerja, Swedia menempati peringkat kesembilan tertinggi di dunia pada tahun 2006 yaitu sekitar US$ 31, berada di antara Spanyol (US$ 22) dan Amerika Serikat (US$ 35). GDP per jam kerja tumbuh 2,5% per tahun. Menurut OECD, deregulasi, globalisasi, dan pertumbuhan sektor teknologi telah meningkatkan produktivitas. Swedia memimpin dalam privatisasi pensiun dan masalah pendanaan pensiun relatif kecil dibandingkan dengan kebanyakan negara-negara Eropa Barat lainnya. Pemerintah Swedia berusaha untuk mengurangi biaya dengan cara menurunkan jam cuti sakit dan peningkatan efisiensi.
Pekerja menerima 40% gajinya setelah dipotong pajak. Total pajak yang diterima Swedia mencapai puncaknya yaitu 52,3% pada tahun 1990. Negara ini menghadapi krisis real estate dan perbankan pada tahun 1990-1991 sehingga pemerintah melakukan pemotongan tarif pajak. Pada tahun 2010, 45,8% dari PDB dijadikan pajak. Itu adalah tertinggi kedua diantara negara-negara anggota OECD, dan hampir dua kali lipat persentase di Amerika Serikat atau Korea Selatan.
Swedia menggunakan mata uang sendiri, Krona Swedia (SEK). Mata uang tersebut merupakan akibat dari rakyat Swedia yang menolak Euro dalam sebuah referendum. Swedish Riksbank merupakan bank sentral tertua di dunia yakni didirikan pada tahun 1668. Saat ini bank tersebut berfokus pada stabilitas harga dengan target inflasi sebesar 2%. Menurut Survey Ekonomi Swedia 2007 oleh OECD, inflasi rata-rata di Swedia merupakan salah satu yang terendah di antara negara-negara Eropa lainnya sejak pertengahan 1990-an, terutama karena deregulasi dan pemanfaatan era globalisasi.
Arus perdagangan terbesar adalah dengan Jerman, Amerika Serikat, Norwegia, Inggris, Denmark, dan Finlandia.
Deregulasi keuangan pada 1980-an berdampak buruk pada pasar properti. Harga properti turun hingga dua pertiga. Akibatnya dua bank Swedia harus diambil alih oleh pemerintah.
5.1. Sektor Energi di Swedia
Sebagian besar pasar energi Swedia diprivatisasi. Listrik dari PLTA menyumbang 44% dari total listrik negara. Sedangkan tenaga nuklir 47%, biofuel 9%, dan tenaga angin hanya 1%.
Krisis minyak 1973 telah memperkuat komitmen Swedia untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor. Sejak itu, sebagian besar listrik dihasilkan dari tenaga air dan tenaga nuklir. Penggunaan tenaga nuklir masih terbatas. Kecelakaan Pembangkit Nuklir di Amerika Serikat telah mendorong Riksdag untuk melarang pabrik nuklir baru. Sebuah jajak pendapat pada bulan Maret 2005 menunjukkan bahwa 83% masyarakat mendukung tenaga nuklir.
5.2. Transportasi di Swedia
Swedia memiliki jalan beraspal sepanjang 162.707 km dan jalan tol sepanjang 1.428 km. Jalan tol membentang sepanjang Swedia dan berakhir di jembatan Öresund yang menuju Stockholm, Denmark. Kendaraan Swedia berjalan di lajur kiri (Vänstertrafik) sejak tahun 1736. Rakyat menolak perubahan ke lajur kanan pada tahun 1955. Namun Riksdag tetap mengubahnya pada tahun 1967, peristiwa ini disebut Dagen H.
Metro Stockholm adalah satu-satunya sistem kereta bawah tanah di Swedia dan melayani kota Stockholm dengan 100 stasiunnya. Pasar transportasi kereta api diprivatisasi. Namun masih ada banyak perusahaan swasta. Sebagian besar kereta api dimiliki dan dioperasikan oleh TRAFIKVERKET.
Bandara terbesar di Swedia adalah Stockholm-Arlanda yang melayani 16,1 juta penumpang pada tahun 2009. Bandara ini terletak pada 40 km sebelah utara Stockholm. Swedia menjadi pusat dia perusahaan pelabuhan terbesar di Skandinavia yaitu Port of Göteborg AB dan Copenhagen Malmö Port AB.
5.3. Kebijakan Publik Swedia
Swedia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kesejahteraan yang paling maju di dunia. Secara historis, Swedia memberikan dukungan kuat untuk perdagangan bebas (kecuali pertanian). Setelah Perang Dunia II pemerintah memperluas kesejahteraan dengan menaikan pajak. Selama periode ini pertumbuhan ekonomi Swedia juga merupakan salah satu yang tertinggi di dunia industri. Serangkaian reformasi sosial secara berturut-turut mengubah negara itu menjadi salah satu yang paling berkembang di bumi. Pertumbuhan yang konsisten menyebabkan Swedia mencapai tingkat mobilitas sosial dan kualitas hidup yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sampai saat ini Swedia secara konsisten menempati peringkat ketiga dalam hal kesehatan, melek huruf, dan pengembangan sumber daya manusia.
Namun, dari tahun 1970-an, pertumbuhan PDB Swedia tertinggal dengan negara-negara industri lainya dan peringkat pendapatan per kapita negara itu turun dari 4 ke posisi 14 dalam beberapa dekade. Dari pertengahan 1990-an hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Swedia sekali lagi dipercepat dan lebih tinggi daripada sebagian besar negara-negara industri lainnya (termasuk Amerika Serikat) selama 15 tahun terakhir.
Swedia relatif cepat dalam mengadopsi sistem ekonomi liberal jika dibandingkan dengan Perancis. Pertumbuhan ekonomi lebih tinggi daripada negara-negara anggota UE-15. Bahkan sejak pertengahan 1980-an, Swedia merupakan negara dengan pertumbuhan tercepat dibandingkan negara maju lainnya.
Swedia menerapkan kebijakan pasar bebas pertanian pada tahun 1990. Sejak tahun 1930-an, sektor pertanian telah dikenakan pengendalian harga. Akibatnya adalah harga pangan turun sedikit.
5.4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Swedia
Pada abad ke-18, revolusi ilmiah Swedia dimulai. Pada tahun 1739, Royal Swedish Academy of Sciences didirikan dengan salah satu mahasiswanya merupakan orang yang berpengaruh seperti Carolus Linnaeus dan Anders Celsius. Banyak orang Swedia yang berhasil membangun perusahaan yang berpengaruh, seperti Gustaf Dalin yang mendirikan AGA dan menerima Hadiah Nobel atas katup mataharinya, Alfred Nobel yang menemukan dinamit dan melembagakan Hadiah Nobel, Lars Magnus Ericsson yang mendirikan Ericsson yang saat ini merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia, dan penemu Nikola Tesla.
Industri teknik menjadi sumber utama penemuan di Swedia. Tetra Pak adalah penemuan di bidang pengepakan minuman, ditemukan oleh Erik Wallenberg. Obat maag Losec adalah obat maag terlaris di dunia pada 1990-an dan dikembangkan oleh AstraZeneca.
Penemu Swedia telah menghasilkan 41.735 paten di Amerika Serikat pada tahun 2012. Hanya sepuluh negara yang memiliki paten lebih banyak dari Swedia.
6. Demografi Swedia
Jumlah penduduk Swedia diperkirakan mencapai 9.644.864 pada tanggal 31 Desember 2013. Kepadatan penduduk mencapai 20,6 orang per km² dan penduduk di selatan jauh lebih padat dibandingkan di utara. Sekitar 85% penduduk tinggal di wilayah perkotaan. Ibu kota Stockholm memiliki populasi sekitar 800.000. Kota terbesar kedua dan ketiga adalah Gothenburg dan Malmö.
Antara tahun 1820 dan 1930, sekitar 1,3 juta orang Swedia atau sepertiga dari penduduk negara itu, beremigrasi ke Amerika Utara. Sebagian besar dari mereka kini menetap di Amerika Serikat. Ada lebih dari 4,4 juta orang Amerika Swedia menurut perkiraan Biro Sensus 2006. Di Kanada, masyarakat keturunan Swedia berjumlah 330.000 jiwa.
Tidak ada statistik resmi tentang etnisitas, tetapi menurut statistik Swedia sekitar 1.921.000 (20,1%) penduduk Swedia berlatar belakang asing pada tahun 2012, didefinisikan sebagai dilahirkan di luar negeri atau lahir di Swedia dari kedua orangtua yang lahir di luar negeri. Kebanyakan mereka berasal dari Finlandia (2,38%), bekas Yugoslavia (2,06%), Irak (1,74%), Polandia (0,91%), dan Iran (0,84%).
6.1. Bahasa di Swedia
Bahasa resmi Swedia adalah bahasa Swedia yang termasuk kelompok bahasa Jermanik Utara. Bahasa Swedia sangat mirip dengan bahasa Denmark dan bahasa Norwegia, hanya berbeda dalam pengucapan dan ortografi. Orang Norwegia sedikit lebih sulit memahami bahasa Swedia. Orang Denmark bahkan lebih sulit memahami bahasa Swedia daripada orang Norwegia. Sedangkan orang Swedia sangat mudah memahami bahasa Norwegia dan bahasa Denmark. Dialek Scania yang berada di sebelah selatan Swedia mendapat pengaruh dari orang Denmark karena pada masa lalu wilayah ini adalah wilayah Denmark. Bahasa Finlandia Swedia adalah bahasa minoritas terbesar yakni sekitar 5% dari populasi. Bahasa Finlandia juga diakui sebagai bahasa minoritas.
Selain bahasa Finlandia, empat bahasa minoritas lain juga diakui seperti bahasa Meänkieli, bahasa Sami, bahasa Romani, dan bahasa Yiddish. Bahasa Swedia menjadi bahasa resmi Swedia pada tanggal 1 Juli 2009 ketika undang-undang bahasa resmi dikeluarkan. Sebenarnya masalah bahasa resmi ini pernah diajukan pada masa lalu. Riksdag mengajukan rancangan undang-undang pada tahun 2005 dan hampir saja gagal.
Mayoritas penduduk Swedia terutama yang lahir setelah Perang Dunia II telah memahami dan berbicara bahasa Inggris. Bahasa Inggris digunakan karena hubungan perdagangan, mempermudah perjalanan ke luar negeri, dan pengaruh film dan musik dari Amerika Serikat. Serta kesamaan relatif atara bahasa Inggris dan bahasa Swedia membuat setiap orang bisa mempelajari bahasa Inggris dengan mudah. Dalam sebuah survei pada tahun 2005 yang dilakukan oleh Eurobarometer, 89% dari penduduk Swedia telah menguasai bahasa Inggris.
Bahasa Inggris telah menjadi pelajaran wajib bagi siswa menengah untuk mempermudah mempelajari ilmu-ilmu alam sejak awal tahun 1849. Kemudian bahasa Inggris menjadi pelajaran wajib bagi seluruh siswa Swedia sejak akhir 1940-an. Kebanyakan siswa juga belajar satu atau dua bahasa lain seperti bahasa Jerman, bahasa Perancis, dan bahasa Spanyol. Ada juga yang menggelar kursus bahasa Denmark dan bahasa Norwegia.
6.2. Agama di Swedia
Sebelum abad ke-11, orang Swedia mempercayai kepercayaan Norse, menyembah dewa Æsir, dan berpusat di sebuah kuil di Uppsala. Kristenisasi terjadi pada abad ke-11 yang merubah hukum negara itu dan melarang penyembahan dewa lainnya pada akhir abad ke-19. Setelah Reformasi Protestan pada tahun 1530-an terjadi perubahan yang dipimpin oleh Olaus Petri. Perubahan tersebut membuat otoritas Gereja Katolik Roma dihapuskan. Lutheranisme menjadi agama resmi Swedia pada tahun 1593. Penganut Lutheranisme memainkan peran penting dalam perdagangan dan industri. Orang Sami awalnya memiliki agama sendiri, tetapi mereka kemudian masuk Lutheranisme pada abad ke-17 dan ke-18.
Setelah terjadi liberalisasi agama pada akhir abad ke-18, agama lain mulai masuk seperti agama Yahudi dan Katolik Roma. Namun penganut Lutheranisme di Swedia dilarang pindah ke agama lain sampai tahun 1860. Undang-undang kebebasan beragama disahkan pada tahun 1951. Pada tahun 2000 Gereja Swedia dipisahkan dan Swedia tidak lagi memiliki gereja resmi.
Pada akhir tahun 2012, 67,5% dari penduduk Swedia menganut Lutheranisme (Gereja Swedia). Jumlah ini mengalami penurunan sekitar satu persen per tahun selama dua dekade terakhir. Sekitar 2% dari anggota gereja menghadiri kebaktian Minggu secara teratur. Sampai tahun 1996, anak-anak otomatis menjadi anggota saat lahir jika setidaknya salah satu orangtua adalah anggota. Sekarang terdapat 92.000 umat Katolik Roma dan 100.000 umat Kristen Ortodoks Timur yang tinggal di Swedia.
Jemaat Muslim pertama didirikan pada tahun 1949 ketika penduduk Tatar bermigrasi dari Finlandia. Tetapi kehadiran agama Islam di Swedia tetap marjinal sampai tahun 1960-an ketika Swedia mulai menerima imigran dari Balkan dan Turki. Imigrasi lebih lanjut berasal dari Afrika Utara dan Timur Tengah yang membawa populasi Muslim sekitar 500.000 jiwa. Namun, hanya sekitar 110.000 adalah anggota jemaat dan hanya sekitar 25.000 orang yang aktif menjalankan agama Islam dimana mereka rajin sholat lima kali sehari dan menghadiri shalat Jumat.
Survei menunjukkan bahwa 85% penduduk Swedia tidak percaya pada Tuhan. Sedangkan menurut survei dari lembaga lain menunjukkan bahwa 23% warga Swedia percaya ada Tuhan, 53% percaya ada semacam roh atau kekuatan spiritual, sedangkan 23% tidak percaya ada Tuhan, roh, atau kekuatan spiritual. Profesor sosiologi Phil Zuckerman mengklaim bahwa meskipun orang Swedia kebanyakan tidak percaya pada Tuhan, tetapi mereka benci disebut atheis dan lebih suka menyebut dirinya seorang Kristen. Penelitian lain menunjukkan bahwa agama di Swedia telah memainkan peran dalam identitas budaya di Swedia. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa 70% orang dewasa tetap menjadi anggota Gereja Lutheran meskipun mereka harus membayar pajak gereja. Selain itu, tingkat baptisan tetap tinggi dan pernikahan di gereja terus meningkat di Swedia.
6.3. Kesehatan di Swedia
Kualitas kesehatan di Swedia serupa dengan kualitas kesehatan di negara-negara maju lainnya. Swedia menduduki peringkat lima besar negara dengan angka kematian bayi terendah. Negara ini juga mendapat peringkat tinggi dalam angka harapan hidup dan air minum yang aman. Seseorang mendapatkan perawatan pertama di sebuah klinik dan mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis yang merekomendasikan baik rawat jalan maupun rawat inap.
6.4. Pendidikan di Swedia
Anak-anak berusia 1-5 tahun mendapat pendidikan di Taman Kanak-Kanak yang dalam bahasa Swedia disebut förskola atau dagis dalam bahasa sehari-hari. Antara usia 6 sampai 16 tahun, anak-anak wajib masuk sekolah. Setelah menyelesaikan kelas 9, sekitar 90% dari siswa melanjutkan ke sekolah menengah atas yang disebut gymnasium yang merupakan syarat wajib untuk mendapatkan pekerjaan atau masuk ke universitas. Sekolah dibiayai dari pajak. Makan pagi dan makan siang gratis untuk semua siswa di Swedia.
Ada sejumlah universitas dan perguruan tinggi di Swedia dimana yang tertua dan terbesar terletak di Uppsala, Lund, Gothenburg, dan Stockholm. Pemerintah juga memberikan subsidi biaya kuliah bagi mahasiswa internasional yang mencari gelar di Swedia. Namun baru-baru ini Riksdag membatasi subsidi untuk siswa dari negara Uni Eropa dan Swiss.
6.5. Imigrasi di Swedia
Imigrasi telah menjadi sumber utama pertumbuhan penduduk dan perubahan budaya di Swedia. Aspek ekonomi, sosial, dan politik telah menyebabkan kontroversi mengenai etnis, manfaat ekonomi, pekerjaan untuk non-imigran, pola pemukiman, kriminalitas, dll.
Tidak ada catatan tentang latar belakang etnis imigran dan keturunan mereka di Swedia karena pemerintah Swedia tidak menyediakan statistik untuk setiap etnis.
Pada tahun 1998, terdapat 1.746.921 penduduk (20% dari total penduduk Swedia) berlatarbelakang asing (lahir di negeri asing dan anak-anak migran internasional) tinggal di Swedia. Selain itu, terdapat 430.253 orang yang lahir di Swedia dari kedua orangtua yang lahir di luar negeri dan 666.723 orang memiliki satu orangtua yang lahir di luar negeri (dan orangtua satunya lahir di Swedia).
Menurut Eurostat, pada tahun 2010, ada 1,33 juta warga asing yang lahir di Swedia yang merupakan 14,3% dari total penduduk. Dari jumlah tersebut, 859.000 (9,2%) lahir di luar Uni Eropa dan 477.000 (5,1%) yang lahir di negara anggota Uni Eropa lainnya.
Pada tahun 2009, angka imigran mencapai angka tertingginya sejak pencatatan dimulai yaitu 102.280. Imigran di Swedia sebagian besar tinggal di daerah perkotaan Svealand dan Götaland. Pada tahun 2013, Swedia memberikan suaka kepada 29.000 orang, meningkat 67% dibandingkan tahun sebelumnya.
Berikut adalah sepuluh besar negara asal imigran di Swedia pada tahun 2012:
- Finlandia (163.867)
- Irak (127.860)
- Polandia (75.323)
- Bekas Yugoslavia (69.269)
- Iran (65.649)
- Bosnia dan Herzegovina (56.595)
- Jerman (48.731)
- Turki (45.085)
- Denmark (44.209)
- Somalia (43.966)
7. Budaya di Swedia
Swedia memiliki banyak penulis yang telah diakui dunia seperti August Strindberg, Astrid Lindgren, dan pemenang Hadiah Nobel Selma Lagerlöf dan Harry Martinson. Terdapat tujuh Hadiah Nobel Sastra yang pernah diberikan kepada sastrawan Swedia. Seniman nasional yang paling terkenal adalah pelukis Carl Larsson dan Anders Zorn, dan pematung Tobias Sergel dan Carl Milles.s
Budaya abad ke-20 di Swedia ditandai dengan karya perintis oleh Mauritz Stiller dan Victor Sjostrom pada masa bioskop/sinema baru diciptakan. Pada 1920-an sampai 1980-an, pembuat film Ingmar Bergman dan aktor Greta Garbo dan Ingrid Bergman menjadi orang pertama yang bermain film internasional. Baru-baru ini, film-film dari Lukas Moodysson dan Lasse Hallström telah menerima pengakuan internasional.
7.1. Musik di Swedia
Swedia kaya akan seni musik mulai dari balada rakyat abad pertengahan sampai hip hop. Musik dari masa pra-Kristen Norse telah hilang dari sejarah, meskipun banyak yang mencoba menciptakannya kembali berdasarkan instrumen yang ditemukan di situs Viking. Instrumen yang digunakan adalah lur (sejenis terompet), instrumen petik sederhana, seruling kayu, dan drum. Ada kemungkinan bahwa warisan musik Viking masih ada dan terdapat di musik rakyat Swedia. Alat musik tradisional Swedia disebut nyckelharpa. Namun ada juga alat musik yang lebih modern seperti garmana, nordman, dan hedningarna. Terdapat pula musik sami (disebut juga joik) yang sebenarnya merupakan bagian dari kepercayaan spiritualitas Saami tetapi telah memperoleh pengakuan di dunia internasional. Komposer klasik yang terkenal di Swedia antara lain Carl Michael Bellman dan Franz Berwald.
Dengan pemasukan lebih dari 800 juta dolar pada tahun 2007 menjadikan Swedia sebagai negara pengekspor musik terbesar ketiga di dunia dibawah Amerika Serikat dan Inggris. Banyak musik Swedia yang pernah hit di dunia. ABBA adalah salah satu band musik Swedia yang populer secara internasional dengan sekitar 370 juta album berhasil terjual. Dengan ABBA, Swedia memasuki era baru yaitu era dimana musik pop Swedia menjadi populer di seluruh dunia.
Ada banyak band Swedia yang sukses secara internasional seperti Roxette, Ace of Base, Europe, A-teens, The Cardigans, Robyn, The Hives, dan Soundtrack of Our Lives. Baru-baru ini juga ada beberapa band indie ternama seperti The Knife, Loney, Dear, The Tough Alliance, Shout Out Louds, The Radio Dept, dan Dungen. Salah satu band rock yang populer di dalam negeri adalah Kent.
Swedia juga dikenal akan band heavy metal-nya. Beberapa band metal yang paling populer diantaranya In Flames, Amon Amarth, HammerFall, Pain of Salvation, Dark Tranquillity, Opeth, Arch Enemy, dan Meshunggah. Gitaris Yngwie Malmsteen juga berasal dari Swedia.
Sejak tahun 1990-an, Denniz Pop Cheiron Studios telah melahirkan banyak hit internasional. Studio ini bahkan pernah memproduksi lagu populer dari Kelly Clarkson, Pink, Katy Perry. Ada seorang produser keturunan Maroko-Swedia RedOne yang menjadi produser salah satu lagu Lady Gaga.
Dalam Kontes Lagu Eurovision 2012, lagu yang dibuat dan berasal dari produser Swedia telah dimainkan untuk 10 dari 42 lagu. Pemenang kontes itu adalah seorang artis Swedia Loreen dengan lagu Euphoria.
Perkembangan terbaru dalam industri musik Swedia adalah munculnya genre house/techno, dimana beberapa artis seperti Swedish House Mafia, Avicii, Eric Prydz, alias Pryda, dan Kahitna telah mendapatkan reputasi secara internasional.
7.2. Arsitektur di Swedia
Sebelum abad ke-13, hampir semua arsitektur di Swedia terbuat dari kayu, tetapi setelahnya mulai menggunakan batu. Bangunan batu pertama di Swedia adalah sebuah gereja Romawi. Bangunan khas Swedia lainnya adalah benteng dan bangunan bersejarah lainnya seperti Borgholm Castle dan benteng Nyköping.
Saat ini apartemen mulai menjamur di Stockholm. Banyak program yang menawarkan apartemen dengan harga terjangkau.
7.3. Media di Swedia
Swedia adalah salah satu konsumen surat kabar terbesar di dunia. Hampir di setiap kota atau daerah terdapat koran lokal. Koran pagi terpopuler diantaranya Dagens Nyheter (liberal), Göteborgs-Posten (liberal), dan Svenska Dagbladet (liberal konservatif). Dua tabloid malam terpopuler adalah Aftonbladet (sosial demokratik) dan Expressen (liberal). Koran pagi internasional gratis, Metro International, pertama kali didirikan di Stockholm, Swedia. Koran tersebut didanai dari iklan. Di negara ini juga tersedia koran berbahasa Inggris seperti The Local (liberal).
Perusahaan penyiaran publik telah memainkan monopoli pada radio dan televisi di Swedia dalam waktu yang lama. Radio komunitas non-profit mulai diizinkan pada tahun 1979 dan pada tahun 1993 radio komersial mulai tersiar.
TV1 dan TV2 telah memainkan monopoli dalam pertelevisian sampai tahun 1980an ketika mulai terdapat TV kabel dan TV satelit. Channel TV pertama yang menggunakan bahasa Swedia adalah TV3 kemudian diikuti oleh Kanal 5 dan TV4. TV analog sudah tidak tersedia lagi sejak 2007.
7.4. Literatur di Swedia
Karya sastra pertama di Swedia adalah Rök Runestone yang diukir pada zaman Viking sekitar tahun 800 M. Dengan masuknya agama Kristen sekitar tahun 1100 M maka Swedia memasuki Abad Pertengahan dimana penulis lebih suka menggunakan bahasa Latin. Sehingga pada masa tersebut hanya terdapat beberapa literatur dalam bahasa Swedia Lama. Literatur berbahasa Swedia mulai berkembang ketika bahasa Swedia menjadi standar pada abad ke-16. Standarisasi tersebut disebabkan oleh penerjemahan Alkitab ke bahasa Swedia pada tahun 1541 yang kini disebut Alkitab Gustav Vasa.
Dengan pendidikan yang lebih baik dan kebebasan yang dibawa oleh penganut sekularisasi, pada abad ke-17 beberapa penulis terkenal mengembangkan bahasa Swedia lebih lanjut. Georg Stiernhielm (abad ke-17) adalah orang yang pertama kali menulis puisi klasik dalam bahasa Swedia. Johan Henric Kellgren (abad ke-18) adalah orang pertama yang menulis prosa berbahasa Swedia. Carl Michael Bellman (akhir abad ke-18) adalah orang pertama yang menulis balada. Pada awal abad ke-20 mulai bermunculan penulis terkenal seperti Selma Lagerlöf (pemenang Nobel Kesusastraan 1909), Verner von Heidenstam (Nobel Kesusastraan 1916), dan Pär Fabian Lagerkvist (Nobel Kesusastraan 1951).
Dalam beberapa dekade terakhir bermunculan penulis Swedia yang berhasil menembus pasar internasional seperti novelis detektif Henning Mankell dan penulis fiksi mata-mata Jan Guillou. Pada tahun 2008, penulis fiksi terlaris kedua di dunia adalah novel karya Stieg Larsson.
7.5. Hari Libur di Swedia
Selain hari libur Kristen Protestan, Swedia juga merayakan beberapa hari libur yag unik seperti beberapa tradisi pra-Kristen termasuk merayakan titik balik matahari musim panas, malam Walpurgis (Valborgsmässoafton) pada tanggal 30 April, dan Hari Buruh pada tanggal 1 Mei. Tanggal 6 Juni diperingati sebagai Hari Nasional Swedia dan sejak tahun 2005 dijadikan hari libur. Kaum minoritas Sami memiliki hari libur setiap tanggal 6 Februari.
7.6. Kuliner di Swedia
Kuliner Swedia sama seperti kuliner di negara-negara Skandinavia lainnya (Denmark, Norwegia, dan Finlandia) yakni sederhana dan tradisional. Bahan baku utamanya seperti ikan, daging, kentang, dan susu. Rempah-rempah jarang digunakan. Hidangan terkenal seperti bakso Swedia, biasanya disajikan dengan saus, kentang rebus, dan selai lingonberry. Akvavit adalah minuman beralkohol yang paling populer. Surströmming (ikan yang difermentasi) populer di Swedia Utara dan belut populer di Swedia Selatan.
Hidangan tradisional Swedia yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu masih dijadikan penganan sehari-hari orang Swedia, terlepas dari fakta bahwa masakan modern Swedia banyak mengadopsi dari masakan internasional.
Pada bulan Agustus, ada festival tradisional yang disebut “pesta lobster”. Pada festival itu, orang Swedia berpesta lobster rebus bersama kentang rebus.
7.7. Perfilman di Swedia
Film di Swedia cukup menonjol selama bertahun-tahun. Sejumlah orang Swedia sukses di Hollywood seperti Ingrid Bergman, Greta Garbo, dan Max von Sydow. Beberapa sutradara Swedia berhasil membuat film yang sukses secara internasional seperti Ingmar Bergman, Lukas Moodysson, dan Lasse Hallström.
7.8. Fashion di Swedia
Swedia merupakan kantor pusat dari beberapa merek-merek butik ternama seperti Hennes & Mauritz (H & M), J. Lindeberg (JL), Acne, Lindex, Odd Molly, Cheap Monday, Gant, WESC, Filippa K, dan Nakkna. Perusahaan ini sebagian besar terdiri dari para pengimpor yang mengimpor barang mode dari Eropa dan Amerika. Hal ini ikut membuat tren bisnis Swedia yang cenderung bergantung pada ekonomi multinasional seperti kebanyakan negara tetangganya.
7.9. Olahraga di Swedia
Kegiatan olahraga merupakan gerakan nasional dengan setengah dari populasi aktif berpartisipasi dalam organisasi cabang olahraga. Dua olahraga dengan penonton terbanyak adalah sepak bola dan hoki es. Pacuan kuda memiliki praktisi terbanyak kedua setelah sepak bola. Selain itu, golf, atletik, bola tangan, bola lantai, dan basket juga populer di Swedia.
Tim hoki es pria nasional yang bernama Tre Kronor (Bahasa Inggris: Three Crowns) dianggap sebagai tim hoki es pria terbaik di dunia karena berhasil memenangkan kejuaraan dunia sebanyak sembilan kali. Tre Kronor juga memenangkan medali emas pada Olimpiade tahun 1994 dan 2006. Tim nasional sepak bola Swedia juga terbilang sukses di ajang Piala Dunia di masa lalu, puncaknya adalah ketika Swedia menjadi tuan rumah Piala Dunia 1958, 1950, dan 1994. Prestasi di cabang olahraga atletik juga mengalami peningkatan.
Swedia menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1912, Olimpiade Musim Panas 1956, UEFA European Football Championshio 1995, Piala Dunia Wanita 1995, dan berbagai ajang olahraga bergengsi lainnya.
Swedia memiliki banyak olahragawan terkenal seperti pemain sepak bola Gunnar Nordahl, Gunnar Gren, Nils Liedholm, Henrik Larsson, Fredrik Ljungberg, dan Zlatan Ibrahimovic; pemain tenis yang termasuk mantan petenis nomor 1 dunia Björn Borg, Mats Wilander, dan Stefan Edberg; juara tinju kelas berat Ingemar Johansson; pemain golf Sörenstam; peraih medali di ajang tenis meja Olimpiade Jan-Ove Waldner; dan pemain NBA Jonas Jerebko dan Jeffery Taylor.
Sumber:
Judul | Alamat |
1. Sweden | http://en.wikipedia.org/wiki/Sweden |
Dengan bantuan terjemahan dari Google Translate
Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com
Swediaaaaa.... Aku greget bacanyaaaa... AAAH
ReplyDeleteAku suka banget Swediaaaaaa
Wahh.. Artikel tentang Swedia! Makasih nyawww~ ^^
ReplyDeleteAku fans beratnya Swediaaa~~
Kereeeen
ReplyDeleteOm/mas, apa sajalah ituh, keilla fans berat nya Swedia ka!!
ReplyDeleteai lop sweden ;3 tengkyu kak hedi ;3
ReplyDeleteswedia keren makanya banyak imigran :v //slap
ReplyDeleteKasih artikel sejarah bendera Swedia dong :3
ReplyDeleteSwedia salah satu negara maju di dunia
ReplyDeletePas banget buat tugas :)
ReplyDelete