Dalam era globalisasi, pasar berkembang dengan cepat. Perbatasan antar negara menjadi semakin semu dan terkadang dapat mengubah praktik bisnis. Artikel ini akan memberikan gambaran tentang praktek bisnis di Swedia supaya Anda tahu bagaimana melakukan bisnis di Swedia. Setiap negara punya budaya yang berbeda satu sama lain, tidak terkecuali dengan Swedia yang sudah tentu berbeda dengan Indonesia.
Bagian dari: Swedia (Artikel Lengkap)
1. Komunikasi Tatap Muka di Swedia
Berkenalan mungkin sulit dilakukan karena mereka hanya melakukannya pada situasi tertentu. Cara yang terbaik adalah diperkenalkan oleh orang ketiga. Ketika memperkenalkan diri, penting untuk berjabat tangan dengan cara yang tegas. Anda harus berjabat tangan ke setiap individu di dalam suatu kelompok. Namun, berjabat tangan hanya dilakukan pada tahap awal pertemuan bisnis dan sebaiknya tidak dilakukan pada pertemuan berikutnya.
Orang Swedia dianggap ramah dan terbuka saat berdiskusi namun mereka cenderung berbicara hanya ketika benar-benar penting. Tidak ada keharusan untuk berbicara jika Anda tidak benar-benar memiliki sesuatu yang membantu.
Orang Swedia cenderung memanggil orang dengan nama tanpa memandang status mereka. Informalitas tersebut bukan berarti keakraban. Orang Swedia selalu memisahkan pekerjaannya dan kehidupan pribadinya.
Anda akan lebih disegani jika menggunakan beberapa kata dari bahasa Swedia. Kebanyakan orang Swedia akan terkejut saat Anda dapat mengucapkan kata salam “hej” (halo) dan selamat tinggal “hej då” dalam bahasa Swedia. Bagaimanapun, segera setelah Anda diketahui sebagai pembicara bahasa Inggris, orang Swedia langsung beralih ke bahasa Inggris.
Orang Swedia menjaga bahasa tubuhnya dan meminimalkan gerakan tangan. Mereka lebih memilih menggunakan komunikasi verbal dibandingkan non-verbal.
2. Bahasa di Swedia
Orang Swedia mampu berbahasa Inggris dengan baik sejak kecil. Itu dikarenakan mereka mempelajari bahasa Inggris sejak kelas tiga SMP. Bahasa kedua seperti bahasa Jerman, bahasa Perancis, dan bahasa Swedia juga sangat sering dipelajari di sekolah.
Film dan program TV asing tidak di-dubbing ke bahasa Swedia, melainkan dengan subtitle yang dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing.
Diam adalah emas di Swedia. Orang Swedia lebih nyaman diam. Mereka berpikir, jika mereka tidak memiliki sesuatu untuk dibicarakan, mengapa harus berbicara? Anda harus menghormati keheningan mereka. Orang yang berbicara secara terus menerus tidak mendapatkan kehormatan oleh orang Swedia.
Berikut adalah beberapa frase yang berguna saat berbicara dengan orang Swedia yang dapat membantu Anda untuk mencairkan suasana dalam percakapan informal.
- Selamat tinggal – Hej då
- Bersulam – Skål
- Tolong bantu saya – Kan du hjälpa mig?
- Bisakah kamu berbahasa Inggris? – Talar du engelska?
- Selamat tinggal (formal) – Adjö
- Selamat malam – God kväll
- Selamat pagi – God morgon
- Selamat malam (hendak tidur) – God natt
- Halo, hai – Hej
- Apa kabar? – Hur står det till?
- Berapa? (jumlah) – Hur mycket?
- Berapa? (harga) – Vad kostar det här?
- Saya berangkat sekarang – Jag måste gå nu.
- Ayo berangkat – Nu går vi!
- Nama saya … – Jag heter …
- Senang berjumpa denganmu – Trevligt att träffas.
- Tidak – Nej
- Tidak terima kasih – Nej tack
- Sampai jumpa – Vi ses
- Sampai jumpa besok – Vi ses i morgon
- Sampai jumpa nanti malam – Vi ses i kväll
- Dimana … (nama) – Var ligger …
- Ya – Ja
Orang Swedia menggunakan kata “du” (kamu) tanpa memperdulikan usia, kelas sosial, dan jenis kelamin. Namun ada juga kata “Ni” yang lebih sopan namun saat ini masih dianggap terlalu sopan.
Orang Swedia tampak kaku tanpa ekspresi karena mereka menjaga ekspresi emosinya seminimum mungkin di depan umum. Orang Swedia juga memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya sehingga mempengaruhi topik diskusi. Memulai percakapan dengan orang Swedia juga sedikit kaku.
3. Melakukan Hubungan Bisnis dengan Orang Swedia
Orang Swedia cukup banyak berbicara, setidaknya jika dibandingkan dengan sesama Eropa Timur. Orang Swedia rata-rata menguasai bahasa Inggris dengan baik sehingga tidak ada masalah jika berbisnis di negara ini dengan bahasa Inggris. Hal ini juga berlaku pada pemuda Swedia.
Meskipun orang Swedia memiliki selera humor yang baik. Namun bisnis harus tetap serius, tidak ada bercanda.
Ingatlah bahwa perjanjian lisan juga mengikat di Swedia. Setiap kata yang Anda ucapkan ditanggapi dengan serius oleh orang Swedia. Mereka berharap Anda mengakui hal tersebut. Ketika kesepakatan terjadi dan di”deal” dengan berjabat tangan, maka itu sudah menjadi kesepakatan yang mengikat. Kontrak adalah bukti tertulis yang bisa juga digunakan menjadi dokumen hukum saat ada kasus konflik.
Ketika bernegosiasi dengan orang Swedia, bersiaplah untuk banyak diskusi. Orang Swedia terkenal akan budaya demokrasinya dalam mengambil keputusan. Sehingga mereka akan mendiskusikannya secara keseluruhan bahkan sampai panjang lebar.
4. Melakukan Kontak dengan Orang Swedia
Pendekatan lembut harus digunakan dalam komunikasi. Jangan menampilkan kekuasaan atau emosi. Orang Swedia sangat menghargai perencanaan dan prosedur ketika berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka.
Gaya komunikasi orang Swedia adalah langsung dan terbuka. Mereka lebih suka bicara to the point untuk menghindari pemborosan waktu. Hal tersebut memang cukup kasar bagi kita tetapi Anda tidak perlu tersinggung. Orang Swedia adalah pendengar yang baik dan mereka berharap Anda begitu juga. Jangan memotong pembicaraan, mereka akan memberikan kesempatan pada Anda untuk mengutarakan pendapat.
Orang Swedia ingin membangun hubungan secara informal. Namun, kehidupan pribadi dan bisnis mereka sangat dipisah, sehingga informalitas menjadi tidak mendalam.
Untuk menjaga ruang pribadi mereka, orang Swedia cenderung berjauhan saat bercakap-cakap. Ruang pribadi adalah milik pribadi. Sehingga jangan menyentuhnya kecuali saat berjabat tangan. Jabat tangan harus cepat dan tegas. Hindari berbicara dengan tangan di saku karena hal tersebut dianggap kasar. Orang Swedia tidak menggunakan banyak bahasa tubuh dalam komunikasi. Ketika berbicara dengan orang Swedia, pastikan untuk selalu menjaga kontak mata.
Referensi:
- Business communication (http://businessculture.org/northern-europe/sweden/business-communication/)
- Swedish Communication Styles (http://www.worldbusinessculture.com/Swedish-Business-Communication-Style.html)
Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat kolom komentar :)
sangat bermanfaat, terima kasih informasinya
ReplyDelete