Jangan Bubarkan DPR! Berikut 3 Alasan dan Solusinya

Akhir-akhir ini, perilaku beberapa anggota DPR semakin meresahkan masyarakat. Ada anggota yang suka nyinyir terhadap kinerja pemerintah, ada anggota yang tampaknya ingin sekali membubarkan atau melemahkan KPK, dan ada anggota yang pemalas sehingga banyak kursi kosong saat rapat paripurna. Kinerja DPR juga dianggap tidak bagus, karena banyak sekali RUU yang belum selesai dibahas. Kepercayaan rakyat terhadap DPR rendah. Padahal seharusnya fungsi DPR RI mewakili rakyat Indonesia dalam legislatif. Dewan Perwakilan Rakyat kok tidak mewakili rakyat?

Baca juga: Sistem Pemerintahan Indonesia (Artikel Lengkap)

Dewan Perwakilan Rakyat


Karena itu, banyak masyarakat yang geram. Ada yang sudah antipati terhadap DPR sehingga golput ketika pemilihan umum legislatif. Bahkan ada yang ingin agar DPR dibubarkan. Banyak masyarakat yang menganggap DPR tidak berguna, bahkan dianggap seperti Taman Kanak-Kanak.

Namun, saya justru khawatir dengan sikap rakyat yang antipati terhadap DPR. Bukan karena saya keluarga salah satu anggota DPR, punya kenalan anggota DPR, ataupun mendapatkan manfaat dari DPR. Saya hanyalah masyarakat biasa. Saya mengkritisi sikap masyarakat karena jika dibiarkan, DPR tidak akan berubah. Bahkan akan semakin buruk di setiap periodenya. Mengapa? Berikut pembahasannya. Ini merupakan artikel opini yang dibuat dari sudut pandang bukan orang hukum, pemerintahan, atau politik.

1. Tanpa DPR, Tidak ada Kontrol Terhadap Pemerintah

Salah satu fungsi DPR adalah mengawasi pelaksanaan Undang-Undang, APBN, dan kebijakan pemerintah. Mungkin itu alasan kenapa beberapa anggota dewan selalu mengkritisi pemerintah terutama dari partai oposisi. Ini bukan berarti saya tidak mendukung pemerintah, saya sangat mendukung pemerintahan saat ini. Beberapa anggota dewan juga mengapresiasi kinerja pemerintah dan kebijakan pemerintah yang bagus. Undang-Undang juga disusun DPR untuk mengatur kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan hubungan keduanya.

Baca juga: 6 Peran Presiden dalam Mengelola Sosial Budaya

Coba bayangkan bila tidak ada DPR. Mungkin saja pemerintah akan bertindak sewenang-wenang selama masa jabatannya tanpa ada yang mengawasi. Rakyat tidak akan mampu melakukan apa-apa karena tidak memiliki kekuatan hukum untuk menjatuhkan pemerintah. Meskipun saat ini pemerintah bekerja dengan sangat baik, bukan tidak mungkin pemerintah akan mengeluarkan kebijakan yang tidak disukai masyarakat. Di sanalah DPR bertindak.

Memang, ada negara yang tidak memiliki legislatif, seperti Arab Saudi. Namun disana kekuasaannya dipegang oleh Raja. Raja Arab Saudi memiliki kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif sekaligus sehingga sangat absolut. Sistem seperti itu tidak mungkin diadakan di Indonesia karena tidak sesuai dengan konstitusi.

2. Kerja DPR Bisa Dipantau

Media memang jarang memberitakan apa yang dilakukan DPR, mungkin karena kurang menarik pemirsa. Mungkin itu alasan banyak masyarakat yang menganggap kerja DPR hanya tidur, duduk manis di ruang sidang, jalan-jalan keliling Indonesia bahkan luar negeri, menikmati fasilitas mewah, menghambur-hamburkan uang, korupsi, mencari proyek, dan menerima gaji dan tunjangan tinggi.

Akhir-akhir ini, di beberapa televisi swasta, DPR kerap menayangkan acara TV Parlemen. Tujuannya adalah untuk memberitakan apa yang sedang dilakukan DPR. Mungkin ini salah satu upaya DPR untuk meningkatkan citranya di mata masyarakat yang selama ini diberitakan media hanya yang buruk-buruk saja.

Padahal, kita bisa memantau kinerja DPR secara transparan dan selalu diperbarui setiap hari. Cobalah cek situs resmi DPR RI. Disana Anda bisa melihat berita tentang DPR, agenda mereka hari ini dan yang akan datang, laporan rapat kerja DPR, bahkan Anda juga bisa melihat perkembangan RUU yang sedang dibahas DPR.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan pengaduan masyarakat. Coba cek kontaknya. Anda juga bisa mengakses sosial media resmi DPR untuk melihat perkembangannya langsung melalui sosial media favorit Anda. Ikuti juga Youtube DPR untuk melihat video kegiatan DPR.

Kenapa ini penting? Karena ini semacam edukasi bagi masyarakat dan pemberitaan. Sehingga kita tidak terlalu antipati terhadap DPR. Justru karena antipati itulah muncul anggota-anggota dewan yang tidak berempati terhadap masyarakat karena mereka menganggap tidak ada masyarakat yang peduli terhadap DPR. Padahal DPR sangat penting bagi keberlangsungan pemerintahan di Indonesia.

3. Apa yang Harus Kita Lakukan Untuk Meningkatkan Kinerja DPR?

Jangan golput saat pemilihan umum legislatif. Jadilah pribadi yang lebih kritis. Jika masyarakat kritis yang antipati terhadap DPR selalu golput, maka peluang terpilihnya calon legislatif yang buruk menjadi sangat tinggi. Apalagi angka politik uang di Indonesia pada saat pileg masih sangat tinggi. Dengan memilih sesuai pilihan kita (tidak sesuai dengan uang yang mereka berikan), kita bisa setidaknya mendapatkan anggota DPR yang lebih baik dibandingkan saat kita golput.

Baca juga: Sistem Politik Indonesia (Materi Ringkasan)

Bagaimana caranya memilih anggota legislatif yang baik? Perhatikan kinerjanya. Jika kinerjanya di masa lalu buruk atau bahkan dicaci maki masyarakat, jangan dipilih. Internet memudahkan kita untuk mencari rekam jejak setiap calon legislatif. Pilihlah dari partai politik yang menurut Anda dapat mewakili aspirasi Anda. Jangan terbuai dengan janji, apalagi dengan uang. Jika Anda tidak enak menolak uang tersebut, terima saja uangnya, tapi sebaiknya jangan pilih orangnya. Karena dipastikan calon itu jika terpilih akan melakukan apa saja supaya “balik modal”.

Untuk beraspirasi, secara individu memang kurang memberikan dampak signifikan. Aspirasi akan lebih signifikan jika disuarakan melalui berserikat dan berkumpul. Namun, Anda bisa ikut beraspirasi melalui media sosial. Setidaknya, Anda ikut dalam keramaian netizen yang juga ingin menyuarakan aspirasi yang sama. Peluang didengar anggota DPR juga semakin besar.


Anda bisa request artikel apa saja melalui hedisasrawan@merahputih.id atau langsung saja lewat komentar dibawah :)

No comments:

Post a Comment