Salam semangat semuanya! Apa anda masih Tetap Semangat! pada hari ini? Jika belum, baca-bacalah kalimat motivasi kami hanya di fanpage kami di facebook.com/HdSBlog atau istirahat sejenak sambil ngemil camilan favorit. Jika sudah, silakan lakukan kembali aktivitas anda dengan penuh semangat atau semangat membaca artikel-artikel berkualitas dari kami…
Selanjutnya akan dibahas oleh Hedi Sasrawan…
Saya sekarang akan membahas tentang tipe-tipe(jenis) seorang motivator. Menurut saya, ada 3 tipe yang berbeda dan ada 1 yang terbaik menurut saya. Motivator adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menyemangati orang lain(biasanya teman, anak, atau saudara). Setiap motivator memiliki cara hidup dan pandangan masing-masing. Maka saya kelompokkan menjadi 3. Apa sajakah itu? Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Mampu memotivasi orang lain tapi ga bisa memotivasi diri sendiri
Ini mungkin yang terburuk. Kalau mereka(orang yang anda kasi motivasi) tahu bahwa anda sendiri tidak pernah melaksanakan apa yang anda ucapkan kepada mereka, tentu saja mereka akan tidak percaya dengan kalimat anda dan anda akan gagal. Itu secara tidak langsung akan menurunkan reputasi anda bahkan akan diremehkan oleh orang lain. Lebih baik TIDAK daripada YA tapi akan menghancurkan anda. Biasanya orang yang suka buat kalimat dengan tipe seperti ini adalah orang yang lagi galau. Makanya untuk mengatasi kekesalannya, dia(yang galau itu) akan membuat kalimat-kalimat seperti itu untuk sekedar menyemangati diri(biasanya di Twitter). Tapi semangatnya tidak bertambah karena orang galau itu susah dibikin semangat kecuali dari kesadarannya sendiri. Untuk itu, jangan galau, lakukan hal-hal yang bisa melupakan galau anda itu.
PERHATIAN: Penjelasan tipe 1 tadi sedikit mengandung unsur ‘ga nyambung’.
2. Mampu memotivasi diri sendiri tapi ga bisa memotivasi orang lain
Ini lebih baik dari tadi, tapi biasanya motivator seperti ini adalah orang yang tertutup. Mereka mampu berkata “semangatlah, kamu pasti bisa!” di dalam hati dan semangat akan kalimat yang dibuat sendiri itu tetapi dia mungkin malu untuk berbagi semangatnya kepada orang lain karena takut dibilang “sok gen!” (dalam bahasa Bali, bahasa Indonesia: ‘sok sekali!’). Jadi mereka yang tertutup menjadi semakin tertutup dengan dugaan itu dan pada akhirnya mereka akan terhambat perkembangannya secara mental. Jadi, jangan terlalu menduga-duga hal yang belum tentu akan anda alami jika anda belum pernah mengalaminya. Jika anda ingin berbagi dengan orang lain tanpa ada rasa malu, anda bisa memulainya dengan ngetweet atau melalui update status.
3. Mampu memotivasi diri sendiri dan bisa memotivasi orang lain
Ini yang terbaik. Orang yang bertipe seperti inilah yang akan menjadi orang sukses. Biasanya mereka akan menjadi enterpreneur(pengusaha) sekaligus motivator yang keduanya sangat sukses(seperti Bong Chandra, Mario Teguh, dan Merry Riana). Cobalah untuk menyemangati diri sendiri dulu, baru anda bisa menyemangati/memberi pengaruh kepada orang lain. Misalnya, anda ingin melakukan gerakan kerja bakti rutin, tapi masyarakat disekitar anda tidak menghiraukan ajakan anda. Untuk itu, cobalah untuk melakukan sendiri apa yang anda inginkan tersebut sampai memberi pengaruh yang besar terhadap masyarakat(atau setidaknya sampai mereka sadar). Mereka pasti akan ikut berpartisipasi dengan anda dan anda akan sukses.
Saran saya, jadilah orang yang mampu memotivasi diri sendiri dan orang lain. Anda akan mendapatkan double kesuksesan dengan cara yang cukup mudah.
Sekian dari saya, maaf jika artikelnya telat dipublikasi karena saya sedang menghadapi detik-detik menjelang ujian nasional. Juga maaf kalau artikelnya ga nyambung…
Tetap Semangat!
HdS
poin nomor 1, ternyata galau adalah salah satu penyakit berbahaya ya gan... tidak bisa sembuh lewat orang lain, hanya bisa memalui kesadaran diri sendiri
ReplyDeletememang begitu. Tapi jika kita menyibukkan diri kita dengan kegiatan yang bermanfaat, rasa galau itu pasti hilang :)
Delete