SD Negeri 3 Sading adalah tempat belajar saya sekitar dari tahun 2003 sampai 2009 . Sekolah negeri ini terletak di Lingkungan Umahanyar desa Sading kecamatan Mengwi kabupaten Badung provinsi Bali negara? Yang pasti anda sudah tahu. Di sekolah ini saya selalu mendapatkan rangking 1 dan 2 berturut-turut. Itu karena murid di kelas saya paling banyak cuma 17 bahkan pernah 13 orang siswa pada pack saya masih kelas 2. Mengapa begitu? Memang, jumlah penduduk di Lingkungan Umahanyar sedikit apalagi jumlah anak kecilnya. Untuk ke Lingkungan lain harus melewati tanjakan dan turunan. Maka, di SD Negeri 3 Sading sangat sedikit anak yang sekolah dari Lingkungan lain.
Saya selalu mendapatkan peringkat 1 atau 2. Tidak pernah rangking 3 dan diatasnya. Itu karena persaingan di sekolah saya sangat sedikit. Bayangkan, yang mendapatkan rangking 1 atau 2 cuma itu-itu saja, yaitu saya, I Putu Hedi Sasrawan dan pesaing utama saya, Ni Gusti Komang Ayu Mitariyani (mohon maaf jika terdapat kesalahan nama lengkap). Kalau yang juara 3 tidak menentu siapa yang meraihnya (bergiliran yang mendapatkannya).
Teman-teman SD ku tidak sebaik teman-teman SMP ku. Pada saat saya SD, rasanya seperti 'dijajah'. Ada salah seorang teman (sebenarnya bukan teman sih) yang menjadi 'penekek' (pemimpin) gang yang tidak bernama yang terkenal di Sading. Saya adalah termasuk orang yang lumayan pintar. Jadi, sayalah yang menjadi penentu naik tidaknya (atau lulus tidaknya) teman saya. Saya dipaksa untuk memberikan 'salinan' jawaban saya. Jika tidak, saya dikeroyok habis-habisan oleh anggota geng itu. Saya ingin melawan tapi apa boleh buat, anggota gengnya banyak dan tersebar di seluruh SD Sading.
Saat saya lulus SD, itulah hal yang paling kutunggu-tunggu. Yang hanya saya takutkan adalah salah satu anggota geng tersebut bersekolah di SMP Negeri 5 Denpasar. Saat penerimaan rapor saya saya terkejut bahwa saya mendapatkan rangking 2. Saya mengira yang mendapatkan rangking 1 akan lebih tinggi NEMnya dibandingkan dengan saya. Saat melihat NEM, yang mendapatkan rangking 1 lebih dahulu disebut NEMnya. Saya terkejut bahwa NEMnya adalah 22 koma sekian. Itu tidak memenuhi persyaratkan untuk bersekolah di SMP Negeri 5 Denpasar. Dia saja rendah, apalagi saya? Saya deg-degan saat melihat NEM saya. Saya sangat senang karena NEM saya 27,00, Matematika dan IPA 9 ,50, hanya Bahasa Indonesia saja yang mendapatkan 8,50. Semua nilai total dan mata pelajaran saya tertinggi dari teman-teman saya. Termasuk yang mendapatkan rangking 1. Dengan NEM sebesar itu, saya bisa masuk di sekolah favorit saya, SMP Negeri 5 Denpasar. Saya tambah senang lagi karena teman-teman saya tidak ada yang bersekolah di sekolah saya.
Di SMP Negeri 5 Denpasar, saya mendapatkan teman-teman yang 1000 kali lebih baik dari teman-teman (sebenarnya tidak bisa dibilang teman) saya di SD saya. Itulah pengalaman saya selama bersekolah di SD Negeri 3 Sading 'yang penuh penderitaan'. Bagaimana pengalaman anda?
No comments:
Post a Comment