PENDAHULUAN
Pasar adalah tempat atau badan yang menjalankan
aktivitas jual beli barang atau jasa. Pasar tidaklah harus memiliki tempat
seperti pasar tradisional atau pasar modern. Dengan teknologi saat ini, pasar
juga ada di dunia maya. Unsur paling penting dari pasar adalah ada penjual dan
pembeli.
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat dibagi menjadi dua mecam yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan tidak dapat mempengaruhi pasar dengan tindakannya sendiri, namun pasarlah yang menentukan kebijakan perusahaan tersebut. Sedangkan pasar persaingan tidak sempurna terdapat monopoli dan oligopoli.
Baca juga: Ekonomi Mikro (Artikel Lengkap)
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat dibagi menjadi dua mecam yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan tidak dapat mempengaruhi pasar dengan tindakannya sendiri, namun pasarlah yang menentukan kebijakan perusahaan tersebut. Sedangkan pasar persaingan tidak sempurna terdapat monopoli dan oligopoli.
Baca juga: Ekonomi Mikro (Artikel Lengkap)
Dalam teori
ekonomi, pasar persaingan sempurna adalah keadaan dimana harga input dan harga
output ditentukan oleh pasar. Dengan kata lain, tidak ada pengusaha besar yang
memonopoli harga.
CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Pasar disebut bersaing sempurna jika:
- Terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli komoditi sehingga tindakan dari seorang individu baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga komoditi tersebut.
- Perusahaan menerima harga dari pasar bukan menentukan harga pasar.
- Produk dari seluruh perusahaan di dalam pasar adalah homogen. Dengan semua produk yang ditawarkan adalah homogen maka dalam menentukan pembeliannya, konsumen tidak tergantung pada siapa yang menjual komoditas tersebut melainkan pada tingkat harga komoditas tersebut.
- Terdapat mobilitas sumber daya yang sempurna.
- Konsumen, pemilik produksi, dan perusahaan di dalam pasar mempunai pengetahuan yang sempurna mengenai harga-harga dan biaya-biaya yang sekarang dan yang akan datang.
SISTEM HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
Pada pasar persaingan sempurna, harga cenderung stabil.
Dengan demikian maka bentuk kurva pada pasar persaingan sempurna berbentuk
garis lurus sejajar mendatar dengan sumbu jumlah barang. Berapapun jumlah
barang yang dibeli atau ditawarkan tidak akan menaikkan atau menurunkan harga
barang. Kurva tersebut merupakan kurva pendapatan rata-rata (AR) dan pendapatan
marginal (MR).
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat
beberapa kelebihan, diantaranya yaitu:
- Mampu mendorong efisiensi dalam produksi. Dengan jumlah produsen atau penjual yang banyak, maka produsen akan berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu barang yang dijualanya.
- Tidak memerlukan iklan. Dengan sifat homogen di pasar persaingan sempurna, maka pemasangan iklan sama sekali tidak dibutuhkan karena jenis barang yang di perjual-belikan sama.
- Pembeli dan penjual bebas bertindak. Produsen dan konsumen memiliki kebebasan dalam keluar masuk pasar. Bagi produsen yang memiliki modal untuk menjual produknya dapat memasuki pasar. Bagi produsen yang merasa rugi dapat segera keluar dari pasar. Dan konsumen memiliki kebebasan untuk membeli barang di pasar kapanpun.
- Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau oleh satu pembeli. Harga di pasar persaingan sempurna ditentukan oleh hasil transaksi tawar-menawar di pasar.
Selain memiliki
kelebihan, pasar persaingan sempurna juga memiliki beberapa kekurangan.
diantaranya sebagai berikut:
- Tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk. Dengan laba secukupnya, membuat produsen kurang melakukan penelitian untuk ber-inovasi.
- Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli. Dengan jenis barang yang dijual hanya satu, membuat konsumen tidak bisa memilih barang sesuai selera dan tingkat pendapatan mereka masing-masing.
- Pekerja menerima upah atau gaji rendah. Dengan laba secukupnya, produsen tidak bisa memberikan upah tinggi kepada pekerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Astiyah, S. and Husman, J.A., 2006. Fungsi Intermediasi dalam
Efisiensi Perbankan di Indonesia: Derivasi Fungsi Profit. Buletin Ekonomi Moneter dan
Perbankan, 8(4),
pp.529-544.
Utomo, T.J., 2010. Lingkungan Bisnis dan Persaingan Bisnis
Ritel. Fokus Ekonomi, 5(1), pp.70-80.
Jatmiko,
Rahmad Dwi, 2004. Manajemen Stratejik. Edisi 1. Cet. 2. Malang: UMM Press.
No comments:
Post a Comment