Tawuran adalah bentuk kekerasan antar geng sekolah dalam
masyarakat urban. Tawuran ini terjadi ketika kedua geng saling bersinggungan.
Bahkan ada yang telah merencanakan sebelumnya. Tawuran pelajar seolah-olah
menjadi tradisi turun temurun dari angkatan satu ke angkatan di bawahnya,
terutama di ibukota. Kalaupun tidak ada tawuran, perseteruan antar siswa sekolah
sering terjadi. Berikut adalah faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar.
Langsung saja kita simak yang pertama:
Baca juga: 16 Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
1. Pengaruh Pergaulan
Di sekolah, ada beberapa kelompok siswa. Ada kelompok orang
yang rajin dan cerdas seperti mereka yang selalu juara kelas, anggota OSIS, dan
mereka yang selalu mengikuti berbagai perlombaan. Ada kelompok orang yang cerdas
namun tidak terlalu ingin mengikuti hiruk pikuk kegiatan sekolah. Mereka
biasanya lebih suka bermain game dengan laptopnya atau hanya sekedar bergaul
dengan teman-temannya. Yang terakhir, ada kelompok orang yang bisa dikatakan
“salah pergaulan”. Mereka biasanya membentuk geng dan suka melanggar peraturan
sekolah. Nah, kelompok yang terakhir inilah yang seringkali mengadakan tawuran.
Meskipun demikian, ada juga orang dari kelompok itu yang ingin “tobat”. Namun
karena tidak diterima di kelompok yang lebih baik, orang tersebut akan kembali
ke kelompok gengnya.
2. Gengsi
Gengsi sering menjadi alasan mengapa seseorang ikut tawuran.
Orang yang tidak mau ikut tawuran dianggap lemah, penakut, dan akan menjadi
bulan-bulanan kelompoknya. Tawuran dianggap sebagai ajang eksistensi dan
gagah-gagahan.
3. Pengaruh Lingkungan Urban
Lingkungan urban di Indonesia yang terdapat banyak kemiskinan
dan padatnya penduduk membuatnya rentan akan aksi kejahatan dan kekerasan.
Lingkungan yang keras seperti inilah yang menginspirasi para pelaku tawuran
karena hal seperti itu dianggap sudah biasa terjadi. Bahkan tawuran ada yang
terjadi di kalangan orang dewasa seperti antar RT, antar geng, atau antar
kelurahan.
4. Ketegasan Pihak Sekolah dan Pemerintah
Sekolah dan pemerintah juga turut berperan untuk mencegah
terjadinya tawuran. Seperti melarang keluyuran di luar sekolah saat masih
beratribut sekolah. Setelah pulang sekolah, para siswa yang terlibat tawuran
biasanya tidak langsung pulang ke rumah walaupun hanya untuk sekedar berganti
pakaian. Tetapi mereka langsung ke “posko geng”nya untuk mengumpulkan “pasukan”.
Pembiaran anak dibawah umur untuk membawa kendaraan bermotor dan lemahnya upaya
pencegahan pembolosan juga merupakan faktor pendukung terjadinya tawuran.
5. Minuman Keras
Memang cukup aneh bila ditemukan anak dibawah umur sudah minum
minuman keras. Yang harus dipertanyakan darimana minuman tersebut didapat?
Apakah penjual minuman keras tidak mengerti aturan pembatasan usia atau hanya
semata-mata untuk mencari uang? Saat dalam kondisi mabuk, siswa bisa saja tanpa sadar
menuju ke “markas geng” sekolah lain dan mengejek/menantang mereka sehingga
terjadilah tawuran.
6. Pengaruh Keluarga
Ketika anggota gengnya terlibat karena pengaruh lingkungan,
para pemimpinnya biasanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Mungkin
keluarganya broken atau ayahnya menjadi anggota geng/ormas anarkis.
Maka dari itulah dia mencari perhatian dengan menjadi ketua geng yang sering
sekali memprovokasi aksi tawuran.
7. Tumbuhnya Jiwa Premanisme
Mental sebagian siswa yang ingin tampil keren, punya banyak
uang, tapi tidak perlu kerja juga menjadi penyebab terjadinya tawuran. Mereka
biasanya suka memalak siswa yang lemah. Nah, ketika siswa yang dipalah tersebut
ternyata merupakan anggota geng lain, siswa tersebut pasti akan melapor ke
ketuanya sehingga terjadilah tawuran.
8. Kurangnya Perhatian dari Guru
Guru biasanya hanya memperhatikan mereka yang pintar dan
mengabaikan mereka yang kurang pintar. Padahal kemampuan setiap siswa
berbeda-beda. Seharusnya yang kurang pintar ini dibimbing dan dicari tahu
bakatnya kemudian disalurkan ke ekstrakurikuler yang tepat, supaya siswa ini
juga punya prestasi di sekolah. Proses ini seharusnya dilakukan sejak mereka
masih menjadi siswa baru karena mereka belum mengenal satu sama lain. Jika tidak
diperhatikan, mereka akan mencari perhatian lain dengan berkumpul dengan
“sesama” mereka. Inilah cikal bakal munculnya geng dan terutama tawuran.
9. Sejarah Hubungan Antar Sekolah
Ada beberapa sekolah yang punya hubungan yang buruk dengan
sekolah lainnya. Bukan guru/kepala sekolahnya, tetapi para siswanya. Mereka
saling mempunyai sentimen negatif terhadap sekolah tertentu. Akibatnya ketika
mereka bertemu (misalnya dalam sebuah perlombaan), sangat rentan terjadi
tawuran. Sama halnya seperti tawuran antar suporter sepak bola. Apalagi jika
dipicu dengan yel-yel yang menyinggung sekolah lain.
Referensi:
-
Penyebab terjadinya tawuran antar pelajar (https://najmyanna.wordpress.com/penyebab-terjadinya-tawuran-antar-pelajar/)
-
5 faktor penyebab terjadinya tawuran (http://senyumketiga.blogspot.co.id/2014/08/5-faktor-penyebab-terjadinya-tawuran.html)
-
PENYEBAB TERJADINYA TAWURAN ANTAR PELAJAR (http://adeliarahmawati031.blogspot.co.id/2015/04/penyebab-terjadinya-tawuran-antar.html)
-
Tawuran (https://id.wikipedia.org/wiki/Tawuran)
Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan
request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat kolom komentar
:)
mas tahun dan tanggal pembuat artikel ada ngga?
ReplyDeleteBpk hedi...saya ingin menanyakan peranan/ fungsi sosiologi di dalam tawuran pelajar..?
ReplyDeleteterima kasih