Membaca Bukanlah Hobi!

Ada yang berkata, “hobi saya adalah membaca”, kemudian dijuluki “kutu buku”, dan terkadang dianggap “cupu”. Ada juga yang berkata, “maaf, hobi saya bukan membaca”.

Seharusnya, membaca bukanlah suatu hobi, melainkan suatu kebutuhan. Itulah yang membuat banyak orang Indonesia malas membaca, karena hobinya bukan membaca buku. Dengan berkata demikian, maka dengan sendirinya mereka menjauhi buku. Padahal, di negara maju, masyarakat sangat gemar membaca buku. Cobalah untuk menonton beberapa acara komedi Amerika dan lihatlah latar ruang tamunya. Pasti ada beberapa deret buku disana. Ada yang berkata, perpustakaan adalah bukti peradaban. Tapi apa artinya jika dimana-mana ada perpustakaan tapi bukunya tidak pernah dibaca?

Ada yang bilang, semakin beragam jenis buku yang dibaca, maka semakin tinggi tingkat intelektualitas orang tersebut. Jadi, jangan cuma baca buku fiksi. Sesekali belilah buku nonfiksi tentang apapun yang membuatmu tertarik.

Saya sangat suka membaca buku. Dan ketika ditanya hobi saya, saya tidak akan menjawab “membaca buku”, karena membaca adalah kewajiban. Semacam makanan pokok, sehingga harus dilahap setiap hari dan bahkan setiap ada waktu luang. Seperti mendengarkan musik, walaupun kamu mendengarnya setiap hari, bukan berarti itu hobimu. Hobi bisa berubah menjadi passion jika menghasilkan uang. Sedangkan membaca buku tidak akan menghasilkan uang. Tapi membaca buku memberi wawasan kepadamu sehingga kamu lebih mudah menghasilkan uang di dalam karirmu.

Saya setiap hari selalu menyempatkan diri untuk membaca empat jenis buku yaitu fiksi, nonfiksi, textbook, dan buku berilustrasi/berbahasa Inggris.

Fiksi (buku cerita) saya baca karena dapat memberi pelajaran tentang kehidupan sosial. Pelajaran itu bisa saya dapatkan baik dari novel komedi, novel romantis, dan biografi. Biografi saya kelompokkan ke dalam buku fiksi karena mengandung unsur cerita.

Buku Fiksi
Sebagian buku fiksi saya. 
Nonfiksi sangat menambah wawasan dan pengetahuan saya. Buku-buku seperti pengembangan diri, bisnis, dan buku-buku yang mencerminkan cara pandang orang terkenal, dll bisa kamu baca untuk menambah pengetahuan.
Buku nonfiksi
Sebagian buku nonfiksi saya
Textbook? Yaa semacam buku-buku kuliah gitu. Memang cukup gila, tapi saya mempunyai beberapa buku perkuliahan yang berbeda dari mata kuliah yang saya ambil. Seperti pengantar sosiologi, akuntansi intermediate, dan biologi Campbell. Karena buku-buku tersebut benar-benar memberikan pengetahuan secara mendalam dan gamblang. Saya beli meskipun harganya ratusan ribu.

textbook
Sebagian textbook saya
Buku berilustrasi atau berbahasa Inggris juga menjadi salah satu bacaan wajib saya setiap hari. Buku berilustrasi bisa berupa majalah atau buku fotografi. Buku berbahasa Inggris tentang apapun yang saya sukai. Untuk buku semacam ini, saya sangat suka majalah Forbes Indonesia. Selain menambah wawasan saya, majalah itu juga memiliki gambar berkualitas tinggi dan konten bahasa Inggris berkualitas. Oh ya, saya tidak suka komik. Karena komik isinya kurang padat, meskipun saya suka Naruto.




Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat kolom komentar :)

1 comment:

  1. mungkin nanti bang Hedi bisa bikin artikel "cara menikmati text book agar senikmat kopi dimalam hari.." ...karena selama ini text book jarang tersentuh karena bacaannya berat padahal itu sangat menambah wawasan..

    ReplyDelete