Sabana adalah ekosistem padang rumput yang terdapat pohon-pohon 
dengan jarak yang renggang sehingga cahaya bisa menerangi hampir seluruh tanah. 
Persebaran pohon di daerah sabana hampir merata dan tersusun lebih rapi 
dibandingkan dengan pohon di hutan. Daerah sabana tetap memberikan cahaya 
matahari mengenai tanah meskipun kepadatan pohon tinggi. Jumlah pohon pada 
savana sekitar 800 sampai 3300 pohon / hektare. Jenis pohon yang tumbuh biasanya 
palem dan akasia.
Baca juga: Penyebaran Flora Daerah Sabana
Sabana memiliki air secara musiman. Hujan sebagian besar 
terjadi hanya pada satu musim. Sabana biasanya terdapat di pertemuan antara 
hutan dengan padang pasir atau padang rumput. Daerah seperti itu biasanya 
ditemukan di daerah antara iklim tropis dan subtropis. Daerah sabana mencakup 
sekitar 20% dari luas daratan bumi. Suhu udara di daerah sabana cenderung sama 
sepanjang tahun, yaitu hangat.
1. Asal Mula Kata 
Sabana
Etimologi istilah sabana merupakan kata serapan dari bahasa 
Inggris savanna. Kata tersebut masuk ke Inggris pada tahun 1555 dan 
berasal dari bahasa Latin Zauana, sebuah dataran di Panama. Namun kini 
tempat tersebut telah menjadi lahan pertanian dan hutan.
Sampai pertengahan abad ke-19, masyarakat kerapkali menyebut 
sabana sebagai daerah luas yang berisi campuran pohon, semak-semak, dan rumput. 
Setelah itu, terdapat klasifikasi iklim Koppen yang membedakan jenis-jenis 
iklim. Dari sanalah muncul istilah sabana tropis.
2. Ciri-Ciri Sabana
Berikut adalah beberapa ciri khas padang sabana:
- 
Dipenuhi dengan rumput dengan sedikit pohon.
- 
Suhu cenderung stabil sepanjang tahun yakni hangat.
- 
Curah hujan sedang dan terjadi secara musiman.
- 
Terletak di daerah tropis dan subtropis.
- 
Sangat rentan menjadi gurun pasir atau hutan.
3. Ancaman pada Sabana
3.1. Kebakaran Hutan
Sabana biasanya terbentuk akibat kebakaran hutan. Biasanya 
kebakaran itu diakibatkan oleh manusia. Kebakaran pada hutan tropis juga dapat 
membentuk sabana seperti yang terjadi pada sabana di Amerika Utara, daerah utara 
Australia, Papua Nugini, dan India.
3.2. Rumput dan Aktivitas Hewan
Jenis hutan tertutup seperti hutan berdaun lebar dan hutan 
hujan biasanya tidak memiliki rumput karena cahaya matahari yang terhalang 
menghambat pertumbuhan rumput. Berbeda dengan hutan, sabana memiliki struktur 
yang lebih terbuka sehingga memungkinkan untuk tumbuhnya rumput dan dapat 
digunakan untuk memelihara hewan ternak. Akibatnya, banyak sabana di dunia telah 
mengalami perubahan akibat aktivitas hewan ternak seperti domba, kambing, dan 
sapi. Perubahan tersebut bisa pada komposisi padang rumput dan pertumbuhan 
gulma.
Aktivitas merumput seperti itu dapat menghilangkan rumput dan 
pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan pohon. Aktivitas hewan ternak memicu 
penyebaran benih spesies tumbuhan gulma. Aktivitas tersebut juga dapat memengaruhi 
kondisi tanah melalui pemadatan tanah akibat beban hewan ternak tersebut.
3.3. Penebangan Pohon
Sebagian besar sabana di Australia dan Amerika Selatan sudah 
tidak lagi memiliki pohon. Jumlah pohon di daerah sabana terus berkurang. 
Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi rumput dan biasanya dilakukan oleh 
penggembala. Dengan hilangnya pohon, persaingan rumput untuk merebut air sudah 
menghilang.
Sejumlah teknik yang digunakan untuk membersihkan tumbuhan 
berkayu diantaranya penebangan dan menghilangkan cincin kulit kayu.
3.4. Spesies Tanaman Eksotis di Sabana
Sejumlah spesies tanaman eksotis telah ditanam di daerah sabana 
baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Penanaman ini berpotensi mengubah 
struktur dan komposisi sabana secara signifikan.
3.5. Perubahan Iklim
Terdapat kemungkinan bahwa perubahan iklim yang disebabkan 
manusia dalam bentuk efek rumah kaca dapat mengakibatkan perubahan struktur dan 
fungsi sabana. Beberapa ahli berpendapat bahwa sabana dan padang rumput rentan 
terhadap pertumbuhan tumbuhan berkayu akibat efek rumah kaca yang disebabkan 
oleh perubahan iklim.
4. Jenis-Jenis Sabana
Berikut adalah jenis-jenis sabana berdasarkan ekoregion 
(lokasi) sabana tersebut.
4.1. Sabana Tropis dan Subtropis
Sabana tropis dan subtropis adalah sabana yang terletak di area 
tropis dan subtropis. Contohnya adalah sabana Cerrado di Brasil yang dikenal 
akan ragam flora yang eksotis.
4.2. Sabana Sedang
Sabana sedang adalah sabana yang berada di pertengahan musim 
panas basah dan musim dingin kering. Contohnya adalah Great Plains di Amerika 
Serikat.
4.3. Sabana Mediterania
Sabana mediterania adalah sabana yang berada di daerah 
Mediterania. Ciri sabana mediterania adalah musim dingin hangat dan terdapat 
hujan, musim panas yang kering, dan terdapat pohon ek. sabana California juga 
termasuk dalam sabana mediterania.
4.4. Sabana Banjir
Sabana banjir adalah sabana yang selalu mengalami banjir 
musiman atau tahunan. Kebanyakan sabana banjir terjadi di daerah tropis dan 
subtropis.
4.5. Sabana Montane
Sabana montase adalah sabana yang terletak di beberapa dataran 
tinggi. Biasanya terdapat di pegunungan tinggi di dunia.
Referensi:
- CIRI-CIRI HUTAN SABANA (http://liliakusumaningrum.blogspot.co.id/2014/04/ciri-ciri-hutan-sabana.html)
Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat kolom komentar :)
No comments:
Post a Comment