3 Harapan Saya Kepada Kabinet Kerja

Indonesian President Joko Widodo (C), accompanied by first lady Iriana (11th L), Vice-President Jusuf Kalla (9th R) and his wife Mufidah (8th R), introduces his new cabinet at  the presidential palace in Jakarta October 26, 2014. President Widodo on Sunday assigned professional technocrats to lead the top economic ministries and implement much-needed reforms that address costly fuel subsidies, cooling investment and the country's creaky infrastructure.<br />REUTERS/Darren Whiteside (INDONESIA - Tags: POLITICS)Saya adalah seorang pemuda yang suka mengikuti berita politik, meskipun tidak terlalu serius dan saya tidak pernah fanatik terhadap salah satu parpol. Baru saja kita mendengar pengumuman susunan kabinet presiden Joko Widodo. Saya melihat kabinet yang dinamakan Kabinet Kerja itu disusun dengan sangat matang. Wajar saja jika proses penyusunannya membutuhkan waktu 6 hari sejak Jokowi dilantik. Jokowi sangat mempertimbangkan segala aspek sehingga susunan anggota kabinetnya terlihat sempurna meskipun ada beberapa kekurangan. Kabinet Kerja memiliki keberagaman agama, daerah, parpol/profesional, dan jenis kelamin (ada 6 menteri wanita). Yang patut saya apresiasi adalah keterlibatan KPK dan PPATK dalam penyusunan kabinet dan keharusan setiap anggota kabinet untuk mundur dari jabatan lain. Sehingga kabinet Jokowi benar-benar bersih dan profesional.

Saya, sebagai anak muda bangsa, memiliki beberapa harapan pada Kabinet Kerja. Saya hanya mewakili isi hati saya sebagai pemuda bukan seluruh pemuda di Indonesia, tentu saja.

Yang pertama adalah tentang pendidikan. Saat ini nomenklatur kementerian dirombak. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset dan Teknologi dirombak menjadi Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Perombakan kementerian tersebut membuat pemerintahan menjadi lebih sinkron. Sebagai contoh, perguruan tinggi lah yang paling berkaitan dengan riset dan teknologi karena pada jenjang itulah peserta didik mampu membuat sebuah riset dan teknologi yang bermanfaat. Sedangkan kebudayaan lebih cocok diajarkan oleh peserta didik yang menempung jenjang pendidikan dasar dan menengah. Meskipun ada beberapa fakultas yang mengarah ke bidang kebudayaan, tapi yang akan mereka lakukan pasti menjurus ke penelitian.

Yang kedua adalah tentang internet. Menteri Komunikasi dan Informatika sekarang memiliki latar belakang pernah memimpin beberapa perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia. Sehingga saya anggap beliau sudah mengerti apa kebutuhan para pelaku bisnis telekomunikasi dan keadaan internet di Indonesia yang memalukan. Saya berharap bapak menteri bisa merevolusi internet Indonesia supaya lebih cepat, murah, dan merata.

Pembentukan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sangat bagus supaya area kerjanya bisa diperluas. Karena jika dulu Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal hanya fokus pada daerah-daerah perbatasan dan terpencil, tapi sekarang seluruh desa di Indonesia bisa dijangkau kementerian ini. Saya berharap supaya kementerian ini dapat mengawasi penggunaan dana 1 milyar untuk setiap desa yang telah disepakati dalam UU tentang Desa.

Hanya itu saja yang saya soroti dalam Kabinet Kerja. Semoga saja pemerintahan yang baru bisa membawa Indonesia menjadi yang lebih baik.


Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com

No comments:

Post a Comment