“Tone yang bagus apa yaa?”
Pertanyaan itu kerap dilontarkan oleh mereka yang baru memasuki dunia fotografi. Kita terlalu disibukkan dengan kegiatan mencari-cari berbagai akun Instagram yang foto-fotonya bagus dan mencari cara membuatnya. Kemudian, setelah kita mencoba mengunggah beberapa foto, ternyata hasilnya tidak sebagus mereka.
Difoto dengan Canon EOS M10 lensa kit 15-45mm pada 18mm f/3,5 1/100sec ISO 100 di Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Indonesia.
Jangan langsung menyerah! Cobalah lihat setiap akun Instagram tersebut, mereka pasti punya perbedaan, terutama di tonal dan komposisi. Ada yang lebih suka saturasi tinggi, saturasi rendah, dominasi hijau, dominasi kuning, minimalis, atau bahkan ada yang suka foto monokrom. Hal tersebutlah yang membuat mereka populer karena punya karakteristik foto masing-masing.
Fotografi sama halnya dengan seni, tidak cukup hanya menguasai teknik saja, tetapi juga bagaimana cara kita mengekspresikan diri melalui fotografi. Setiap pelukis terkenal pasti punya alirannya masing-masing. Nah, fotografer juga demikian.
Baca juga: Semua Pasti Pernah Amatir
Jadi, apa kita harus teguh pada satu tone? Tidak perlu! Tetap memotret. Pelajari teknik memotret dan mengedit foto. Raih inspirasi dari fotografer yang sudah cukup populer, atau setidaknya hasil fotonya bagus. Unggahlah fotomu sesuai hati nurani. Tidak masalah masih “gado-gado”. Blog saya saja awalnya gado-gado (dan masih sampai sekarang, untuk topik spesifik saya buat di blog lain). Coba cek timeline Instagram mereka yang sudah populer (kalaupun dia tidak melakukan penataan ulang timeline), kamu pasti bakal melihat foto-foto yang masih tidak terlalu bagus dan gado-gado. Seiring waktu, feel kamu sebagai fotografer makin terasah, dan lambat laun pasti kamu akan terbiasa hanya dengan satu tone yang menjadi ciri khas kamu. Bisa saja ciri khas kamu itu berbeda dibandingkan yang lain.
Anda bisa request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat komentar dibawah :)
No comments:
Post a Comment