Menjadi introvert memang sangat merepotkan. Di satu sisi kita sangat ingin berinteraksi dengan orang lain, tapi di sisi lain kita tidak bisa atau sangat canggung saat bertemu dengan orang lain terutama orang yang belum kita kenal. Menjadi fotografer menuntut pelakunya harus ke luar rumah, berkomunitas, dan berinteraksi dengan objek terutama jika objeknya manusia. Nah, hal itulah yang sering menjadi kesulitan bagi seorang introvert. Introvert hanya bisa berkomunikasi empat mata. Jika ada satu orang lain yang bergabung dalam percakapan, introvert cenderung akan diam tanpa kata.
Saya saat menikmati keindahan Bukit Campuhan, Ubud. Saya beruntung punya teman dan adik yang bisa diajak travelling bareng. Saya tidak yakin apa saya termasuk introvert atau ekstrovert, mungkin di tengah-tengah. Difoto dengan Canon EOS 800d lensa fix 50mm f/3,5 1/1250sec ISO 200. Pada waktu memotret, saya (dan teman saya) memang kurang memahami segitiga eksposur.
Kabar baiknya, fotografi bisa dilakukan oleh siapa saja. Bahkan seorang introvert sekalipun. Kita juga bisa menghasilkan uang dari fotografi tersebut meskipun tidak harus berinteraksi dengan orang lain. Ada banyak sekali genre fotografi yang bisa dilakukan oleh seorang introvert. Diantaranya:
Bagi Anda yang pemula, saya punya kisah yang bagus: Semua Pasti Pernah Amatir
1. Landscape Photography
Landscape photography adalah langkah awal yang bagus jika kamu ingin mulai belajar fotografi. Kamu tidak harus mengajak teman untuk sekedar mencari spot bagus di pantai, pegunungan, atau air terjun. Perlengkapan yang harus kamu punya adalah kamera DSLR/mirorless dengan lensa lebar dan tripod. Lebih baik lagi jika kamu memiliki cable release shutter untuk hasil foto yang lebih tajam.
2. Aerial Photography
Jika kamu memiliki budget lebih, milikilah quadcopter / drone dan jelajahi lingkungan sekitarmu. Sama seperti halnya fotografi lansekap, kamu tidak harus berinteraksi dengan orang lain. Hanya saja kamu harus tahu aturan dasar menggunakan drone dan larangan terbangnya. Hindari objek vital negara, bandar udara, dan tempat lain yang dilarang.
3. Wildlife Photography
Wildlife photography adalah pekerjaan menantang dan butuh cukup banyak uang, karena harus membeli lensa fix zoom yang panjang dan biaya perjalanan ke alam liar. Tapi kamu bisa memulainya dari kebun binatang.
4. Food Photography
Food photography juga menarik. Namun jika kamu terlalu minder untuk datang ke restoran, memesan makanan, dan memotret makanan tersebut sebelum kamu menyantapnya, cobalah bereksperimen membuat makanan yang enak dan menarik di rumahmu. Memang, stigma masyarakat sedikit negatif melihat orang yang gemar memotret makanannya sebelum dimakan.
5. Nature Photography
Nature photography memiliki pengertian yang lebih luas ketimbang landscape photography. Bila landscape photography hanya terbatas pada bentuk alam dan lekukan permukaan bumi, nature photography juga mencakup hutan, taman, alam liar, air terjun, dan segala hal yang berkaitan dengan outdoor.
6. Architectural Photography
Jika di lingkungan sekitarmu ada banyak bangunan yang menarik, cobalah potret. Pilih sudut pandang dan pencahayaan yang tepat. Gunakan format RAW agar detail bangunan lebih jelas dilihat dan tidak terbias dengan cahaya matahari atau langit yang terang.
7. Macro Photography
Macro photography sangat mudah dilakukan dan bisa dilakukan di kamar rumah. Hanya saja kamu perlu membeli sejumlah minifigure. Atau alternatifnya kamu bisa memotret bunga atau serangga.
8. Street Photography
Street photography adalah langkah awal menuju lebih “sosial”. Beranikan dirimu berjalan di pasar atau perkotaan, kemudian potret kehidupan manusia atau apapun yang menurutmu menarik. Cobalah belajar berinteraksi dengan orang lain disana. Setiap orang pasti ramah jika kamu juga ramah. Tapi jika ada yang mengusirmu, jangan berkecil hati dan putus asa. Tetap bersikap sopan, meminta maaf, dan menjauh.
Fotografer profesional adalah fotografer yang bisa menghasilkan uang dari hasil karya fotonya, bahkan bisa hidup mapan dengan fotografi. Introvert juga bisa menghasilkan uang melalui fotografi. Kemajuan teknologi terutama internet menjadi anugerah bagi introvert untuk bisa berinteraksi dengan dunia secara tidak langsung. Berikut adalah beberapa cara untuk seorang introvert untuk memaksimalkan pendapatan dari fotografi.
1. Mengikuti lomba
Saya ingat sekali foto ini membuat saya diundang Istana Negara untuk menghadiri Upacara Pengibaran Bendera 17 Agustus 2014. Padahal hanya menggunakan kamera ponsel (saya lupa ponsel apa, yang pasti bukan ponsel bagus).
Ada banyak sekali lomba fotografi yang bertebaran di dunia maya. Baik itu skala lokal, nasional, maupun internasional. Hadiahnya menggiurkan dan bisa menambah kepercayaan dirimu dalam fotografi jika punya beberapa penghargaan lomba. Jika kalah, jangan menyerah. Belajar dari kesalahan, amati foto mereka yang menang, dan coba lagi di perlombaan berikutnya. Tips saya, hanya fokus pada satu lomba foto dalam satu waktu. Jika kamu sudah mengunggah atau mengirim foto tersebut, barulah mencari lomba foto lain.
2. Menjual Foto
Saya belum pengalaman menjual foto, tapi kabarnya hasilnya menggiurkan. Cobalah cari di internet berkaitan dengan menjual foto di stock photo berbayar. Biasanya pembelinya berasal dari negara maju yang siap membayar cukup mahal hasil foto kamu.
3. Membuat Blog Fotografi
Jika kita sudah punya cukup banyak ilmu tentang fotografi dan ingin menyebarluaskannya kepada orang lain namun tidak berani berinteraksi secara langsung, blogging solusinya. Membuat blog sangat mudah dan cepat. Jika tulisanmu bermanfaat dan dibaca banyak orang, kita bisa menghasilkan uang dari iklan yang terpasang. Bahkan jika cukup berani, cobalah vlogging!
4. Sewa Peralatan Fotografi
Jika kamu sudah cukup banyak dan lengkap memiliki gear dan tidak semuanya selalu terpakai, cobalah disewakan. Lakukan survei harga sewa peralatan fotografi di tempat lain, buatlah situs kecil yang menunjukkan gear apa saja yang kamu miliki. Kemudian untuk mencegah barang tidak dikembalikan, gunakan KTP sebagai jaminan. Pikirkan juga bagaimana mekanisme ganti rugi jika gear kamu rusak setelah dipinjam.
5. Jual Beli Kamera dan Lensa Bekas
Jika kamu paham betul seputar kamera dan lensa serta harga pasarannya, kamu bisa mencoba bisnis jual beli kamera dan lensa. Memang hal tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit, tapi saya pikir hasilnya cukup menguntungkan jika kamu tahu dimana membeli barang bekas dengan harga murah tapi kualitas baik dan dimana menjual barang bekas tersebut dengan harga lebih tinggi.
6. Naik Level, Cobalah Ikut Dengan Temanmu yang Sudah Profesional
Jika kamu punya kenalan fotografer preweeding atau event profesional, cobalah tawarkan diri menjadi asistennya dengan bayaran murah atau gratis semata-mata untuk mengetahui bagaimana cara mereka bekerja. Kamu bisa mendapatkan banyak pengalaman dari sana sehingga kamu tidak gugup lagi ketika menerima tawaran memotret suatu acara atau preweeding.
Anda bisa request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat komentar dibawah :)
No comments:
Post a Comment