Perilaku menyimpang adalah perilaku atau perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai, hukum, dan norma di masyarakat setempat. Setiap kelompok masyarakat memiliki nilai dan norma tersendiri. Sehingga bila suatu perilaku dikatakan menyimpang di kelompok masyarakat A, di kelompok masyarakat B bisa jadi tidak dianggap menyimpang. Terdapat beberapa faktor seseorang melakukan perilaku menyimpang, seperti faktor subjektif dan objektif. Berikut adalah beberapa contoh perilaku menyimpang. Langsung saja kita simak yang pertama:
Baca juga: 15 Sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
1. Penyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan narkotika masih menjadi isu utama di hampir setiap negara karena tidak sedikit korbannya. Penyalahgunaan narkotika dapat menghancurkan masa depan penggunanya dan dapat memunculkan permasalahan lain seperti mencuri dan kekerasan. Penyalahgunaan ini masih marak karena banyak terjadi penyelundupan narkotika.
2. Mencuri
Mencuri adalah mengambil benda milik orang lain tanpa ijin dengan maksud memiliki benda tersebut secara ilegal. Pencurian muncul karena kemiskinan, menganggur, bergaul dengan lingkungan pencuri, iri hati, atau bahkan karena ada kesempatan. Pelakunya bisa mendapat sanksi pidana maupun dikucilkan masyarakat.
3. Melanggar Lalu Lintas
Di Indonesia, sebagian besar masyarakat masih terbiasa dan memaklumi perbuatan melanggar lalu lintas. Bahkan pihak kepolisian seakan membiarkan pelanggaran tersebut. Sehingga meskipun secara hukum salah, namun pada kenyataannya tidak salah pada norma masyarakat karena sudah menjadi kebiasaan. Melanggar lalu lintas menyebabkan lalu lintas menjadi semrawut dan rentan terjadi kecelakaan lalu lintas.
4. Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual sangat beragam jenisnya. Seperti pedofilia, fetishme, dan LGBT. Untuk kasus LGBT, beberapa negara tidak menganggapnya menyimpang dan ada yang menganggapnya menyimpang. Semuanya bergantung pada masing-masing kebijakan pemerintah dan norma masyarakat di negara tersebut. Khusus untuk pedofilia, hal tersebut sangatlah menyimpang dan ditentang masyarakat karena dapat merusak masa depan anak.
5. Balapan Liar Jalanan
Balapan liar jalanan biasa dilakukan pada larut malam menggunakan sepeda motor modifikasi oleh anak-anak jalanan. Kegiatan tersebut sangat meresahkan masyarakat dan dapat membahayakan masyarakat yang melintas sehingga dikatakan menyimpang. Kegiatan balapan menjadi tidak menyimpang ketika dilakukan di sirkuit khusus dengan peralatan khusus.
6. Berjudi
Baca juga: Ilmu yang Mempelajari Perilaku Menyimpang
Berjudi adalah kegiatan mempertaruhkan sejumlah uang atau benda berharga untuk suatu hasil yang tidak pasti dengan bertujuan memenangkan uang atau benda berharga lain. Beberapa agama telah melarang kegiatan berjudi. Namun beberapa masyarakat adat masih melakukan perjudian yang digelar saat ada upacara tertentu. Beberapa negara menerapkan sanksi bagi yang terlibat perjudian, namun ada beberapa negara yang memberikan tempat khusus untuk berjudi seperti kasino. Larangan tersebut diterapkan karena kegiatan berjudi sangat merugikan tetapi menimbulkan efek ketagihan.
7. Berhubungan Seksual di Luar Nikah
Berhubungan seksual di luar nikah sangat dianggap menyimpang di kalangan masyarakat. Apalagi jika dilakukan oleh anak di bawah umur. Hal tersebut karena menyangkut moral. Selain itu, juga dapat merusak masa depan pihak wanita dan rentan menimbulkan penyakit seksual.
8. Tawuran Antar Desa
Tawuran antar desa terjadi akibat kesalahpahaman antar kedua pihak dan secara historis kedua pihak memang saling bertentangan. Masalah sedikit saja rentan menyebabkan tawuran yang biasanya diawali dengan kumpul-kumpul (nongkrong). Perilaku ini dikatakan menyimpang karena sangat merugikan banyak pihak dan tidak ada hasilnya. Mediasi tidak bisa jadi solusi karena di kemudian hari pasti akan kembali terjadi tawuran. Sehingga salah satu solusi yang diterapkan adalah menutup perbatasan antar dua desa tersebut.
9. Menggunakan Pakaian yang Tidak Sesuai Norma
Terdapat beberapa masyarakat yang melarang penggunaan pakaian yang tidak sesuai dengan norma setempat. Misalnya kaum perempuan yang tidak boleh mengenakan pakaian minim dan ketat dan laki-laki yang tidak boleh mengenakan celana pendek. Sedangkan ada beberapa daerah yang memperbolehkan mengenakan pakaian bikini di kawasan pantai, namun dikatakan menyimpang jika dipakai di luar kawasan pantai.
10. Bolos Sekolah
Bolos sekolah adalah pulang dari sekolah sebelum jam pulang sekolah yang seharusnya secara ilegal. Tindakan membolos adalah tindakan menyimpang karena merugikan siswa yang tidak mendapatkan ilmu dan merugikan orangtua karena telah sia-sia mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan anaknya. Masyarakat juga membantu mencegah tindakan menyimpang ini dengan melarang siswa berada di warung internet / game online berpakaian sekolah.
11. Memfitnah
Seperti kata pepatah, memfitnah lebih kejan dari pembunuhan. Karena pelaku fitnah dapat membunuh orang yang difitnahnya secara tidak langsung. Seperti yang akhir-akhir ini terjadi. Cukup diteriaki maling saja, seseorang bisa saja diamuk massa tanpa ada bukti jelas. Memfitnah juga dapat merusak citra seseorang. Namun jika orang lain telah mengenal watak orang yang suka memfitnah, fitnahannya tidak akan dihiraukan. Tindakan fitnah sangat menyimpang dan bisa diancam pidana.
12. Kecanduan Minuman Beralkohol
Kecanduan minuman beralkohol dapat dikatakan perilaku menyimpang karena dapat menyebabkan mabuk yang sangat mengganggu masyarakat. Minuman beralkohol jika diminum berlebihan juga dapat merusak fungsi hati manusia. Namun, beberapa daerah ada yang memperbolehkan meminum minuman beralkohol dalam batas wajar sehingga tidak mengganggu kesadaran.
13. Pembunuhan
Pembunuhan tentu merupakan suatu perilaku yang sangat menyimpang karena menghilangkan hak hidup orang lain. Pembunuhan tidak dibenarkan apapun alasannya meskipun korban bersalah. Sanksi bagi pelaku pembunuhan sangatlah berat. Namun, ada beberapa negara yang menerapkan hukuman mati bagi mereka yang telah melakukan kejahatan luar biasa.
14. Korupsi dan Suap
Korupsi, kolusi, dan nepotisme (termasuk di dalamnya adalah suap) adalah perbuatan yang sangat menyimpang di kalangan birokrat karena sangat merugikan negara. Sifat tamak dan lingkungan yang korup menjadikan seorang pejabat menjadi koruptor. Seharusnya negara berjalan dengan efektif dan efisien. Namun dengan adanya korupsi, pembangunan bisa jadi tersendat. Pada akhirnya yang rugi adalah masyarakat.
15. Kebiasaan Menyontek
Baca juga: 16 Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
Menyontek adalah kebiasaan menyimpang yang mirip dengan korupsi. Jika pada korupsi pejabat ingin kaya dengan cepat dan tanpa usaha, maka para siswa menyontek untuk mendapatkan nilai bagus tanpa usaha. Kebiasaan menyontek disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berupa lingkungan belajar yang buruk, sistem pendidikan yang buruk, kurangnya pengawasan, dan ada perlakuan khusus kepada murid yang pintar. Sedangkan faktor internal meliputi malas belajar dan tidak suka membaca.
16. Kecanduan Teknologi
Kecanduan teknologi adalah kebiasaan menyimpang yang terjadi baru-baru ini. Seiring perkembangan teknologi mobile yang semakin maju, setiap orang jadi mudah mengakses media sosial, permainan, dan produk teknologi mobile lain. Kecanduan teknologi dapat membuat produktivitas menurun dan kurangnya aktivitas fisik secara drastis. Namun di beberapa negara maju hal tersebut menjadi biasa dilakukan terutama oleh kalangan muda.
17. Menyinggung SARA
Kegiatan menyinggung suku, agama, ras, dan adat istiadat orang lain merupakan salah satu perilaku menyimpang yang sangat berbahaya. Karena bisa merusak persatuan bangsa. Orang yang suka menyinggung SARA orang lain biasanya di provokasi oleh orang lain. Kemudian dia mengujarkan kebencian melalui media sosial atau dari mulut ke mulut. Dampaknya sangat buruk bagi masyarakat dan pelakunya dapat dikenai sanksi hukum.
18. Merokok Sebelum 18 Tahun
Usia 18 tahun adalah syarat minimal bagi perokok. Karena orang di atas usia tersebut yang hendak menjadi perokok pemula pasti sudah punya pemikiran rasional tentang kerugian rokok, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Minimarket dan warung pun dihimbau untuk tidak menjual rokok kepada mereka yang belum cukup umur. Meskipun demikian, masih saja banyak terdapat anak-anak dibawah umur yang sudah merokok. Kebanyakan dari mereka ikut-ikutan teman atau diajarkan kakak atau bahkan orangtua yang tidak mengerti aturan pembatasan usia tersebut.
19. Berbicara Kasar
Berbicara kasar menjadi perilaku menyimpang yang paling umum terjadi di masyarakat. Ada yang mengucapkannya karena ingin meluapkan kekesalannya atau karena kebiasaan. Kata-kata kasar dan kotor dianggap menyimpang bagi masyarakat maka dari itu kata-kata tersebut seringkali di sensor di media cetak atau televisi.
20. Membuang Sampah Sembarangan
Membuang sampah sembarangan adalah perilaku menyimpang yang sayangnya masih belum dianggap menyimpang oleh masyarakat Indonesia. Buktinya masih banyak masyarakat yang biasa membuang sampah rumah tangga ke sungai dan seseorang yang membuang sampah di jalanan atau di sembarang tempat. Untuk melihat bukti nyata, cobalah mengunjungi suatu event di tempat umum dan lihat bagaimana kondisi sampahnya. Meskipun sudah ada peraturan dan sanksi dari pemerintah, namun tampaknya aturan tersebut belum benar-benar ditegakkan.
Referensi:
- Perilaku Menyimpang (https://infosos.wordpress.com/kelas-x/perilaku-menyimpang/)
- Contoh Perilaku Menyimpang Positif dan Negatif Beserta Solusinya (http://gudangsoalsoalsekolah.blogspot.co.id/2015/08/contoh-perilaku-menyimpang-positif-dan.html)
- Contoh - Contoh Perilaku Menyimpang (https://anandawiditomo.blogspot.co.id/2015/09/contoh-contoh-perilaku-menyimpang.html)
Anda bisa request artikel apa saja melalui hedisasrawan@merahputih.id atau langsung saja lewat komentar dibawah :)
Mari bersama-sama kita lanjutkan perjuangan para pendiri negeri ini sesuai dengan tugas pokok fungsi kita masing-masing !
ReplyDeleteMakasih
ReplyDeleteMantap cuk
ReplyDeleteMantap
ReplyDelete